Lensapapua– Kehadiran Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) harus diterima seutuhnya ditengah kehidupan Sosial kemasyarakatan dan jauhi Pola hidup Diskriminatif.
Berbagai beban telah ditanggung oleh masyarakat khususnya pengidap HIV dan AIDS atau kerap disebut ODHA, kendati telah ada iklan dan himbauan agar tidak menyudutkan pengidap HIV-AIDS, namun realitas dilapangan secara sosial tetap terjadi, sehingga diskriminasi yang diterima masyarakat menyebabkan ODHA sering merasa minder jika harus bergaul dengan masyarakat luas lainnya, oleh karena itu butuh upaya strategis agar ODHA dapat hidup baik tanpa adanya diskriminasi.
Demikian disampaikan Tony Lekatompessy, Voulentir ADRA Indonesia, saat ditemui kemarin di swissbell Hotel dalam acara Workshop Zero Discimination dengan thema Mewujudkan Lingkungan tanpa Diskriminasi Terhadap ODHA diwilayah Kota dan Kabupaten Sorong yang dilaksanakan dalam program kerjasama Pemda kabupaten Sorong, Pemda kota Sorong, Kementrian Kesehatan,Komisi Penanggulang AIDS daerah Kota-Kabupaten Sorong bersama ADRA Indonesia.
Sementara, Wijianto, ODHA asal Jakarta yang sedang menjalani misi Ekspedisi Langkah Kaki Jelajah Negri yang difasilitas Yayasan Pelita Ilmu Jakarta mengatakan ada dua misi yang diembannya, yakni untuk memotivasi kepada pengidap HIV-AIDS di seluruh nusantara agar tetap bersemangat, melanjutkan kehidupan seperti sediakala, juga untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mendiskriminasi ODHA, sebab stigma awal telah diterima, sehingga hasilnya ODHA menjadi momok yang menakutkan.
Ditahun 2020 ditargetkan Indonesia akan menjadi daerah Zero Diskriminasi terhadap ODHA, namun tampaknya sulit terwujud, jika masyarakat luas masih menjadikan ODHA sebagai kalangan terpinggirkan yang harus dikucilkan. RED