Kasus TBC Tinggi Dinkes Biak Numfor Validasi Data

banner 120x600
banner 468x60

Lensapapua,  Dinas Kesehatan Provinsi Papua melalui Dinkes Kabupaten Biak Numfor mengadakan pertemuan monitoring validasi data program Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Biak Numfor yang di ikuti dari berbagai Fasilitas Kesehatan (faskes) yang ada di Biak, berlangsung selama 2 hari sejak tanggal 2 – 3 Oktober 2018.

banner 325x300

Dengan materi yang disampaikan adalah memperkenalkan tentang pengiriman laporan, pengiriman spesimen yang ditemukan di faskes sampai Kabupaten, kabupaten ke provinsi dan provinsi lapor ke laboratorium rujukan dengan menggunakan sistem pengiriman berbasis pada kantor pos.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dr. Daisy Ch. Urbinas resmi membuka kegiatan ini, dalam sambutannya dikatakan pencatatan data merupakan dokumen penting untuk intervensi Dinas kesehatan.

“Jika kita lalai terhadap data maka dipastikan kelalaian kita juga sampai kepada proses penanganan dan intervensi masal, karena data yang keliru jadi strategi perencanaan penanganan pembangunan kesehatan TB juga akan salah karena data tidak pas,” tutur Kadinkes Biak.

Menurut Kadinkes, sangat penting jika kita bicara data, “saya berharap ilmu yang di dapat bisa di pergunakan dengan baik agar dalam pencatatan data bisa akurat, untuk itu kita harus kerja bersama agar bisa mendapatkan data yang sesuai,” pungkasnya.

Kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) di Biak Numfor sangat tinggi, hal ini berdasarkan data dari semua Fasilitas kesehatan (faskes) di Biak Numfor bahwa dalam satu tahun di temukan kurang lebih 600 kasus Tuberkulosis (TBC).

Disisi lain, Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas kesehatan kabupaten Biak Numfor, Ruslan Epid mengatakan, Dengan tingginya penemuan kasus TBC ini, maka di harapkan Dinkes Biak Numfor di haruskan melakukan validasi data dari semua faskes, agar nanti betul – betul dalam memberikan obat kepada pasien tidak ada kesalahan.

“Kami mensingkronkan data dari semua faskes, baik dari Puskesmas, Rumah sakit, Dokter Prektek serta klinik swasta Sehingga dalam validasi data ini semua faskes mampu melaporkan cakupan mereka berbasis pada offline dan online,” ujar Ruslan.

Ruslan berpesan kepada masyarakat, saat ini penemuan kasus TBC tinggi di Biak, sehingga apabila masyarakat menemukan mungkin ada anggota keluarga yang batuk berdahak lebih dari 2 minggu, agar segera melaporkan diri ke Faskes untuk dilakukan pemeriksaan dahaknya.

“Apabila sudah ditetapkan positif TBC, harap minum obat secara teratur sesuai dengan aturan pengobatan yang diberikan oleh petugas kesehatan, hindari putus obat karena itu berhubungan dengan resisten obat, karena kalau sudah resisten obat maka akan lebih sulit lagi dalam pengobatan selanjutnya,” pungkas Ruslan Epid. red

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.