Lensapapua, Penanganan stunting di Indonesia menjadi konsentrasi pemerintah pusat hingga di daerah.
Kabupaten Sorong dengan tingkat kemiskinan sebesar 12,09 persen (data Bapperlitbang, 2022) menunjukkan angka stunting sebesar 23,8 persen pada 10 lokus tahun yang sama.
Angka itu menjadikan Kabupaten Sorong sebagai daerah terdepan dalam konvergensi percepatan penurunan stunting di Provinsi Papua Barat Daya.
Tahun berikutnya, 2023 Kabupaten Sorong mempertahankan prestasi dengan pencapaian angka stunting menjadi 27,3 persen dengan lokus lebih luas yakni 60 lokus.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sorong, Jeni Pendek mengatakan data terakhir tahun 2024 menunjukan angka di kisaran 17 persen dari total 252 lokus se-Kabupaten Sorong.
“Kami optimis dengan sinergi dari berbagai pihak dan mitra angka stunting di Kabupaten dapat terus ditekan. Tahun ini kami menargetkan 19 persen. Data triwulan ke dua tahun 2024 sudah menyentuh angka 17 persen. Ini sangat menggembirakan,” ungkap Jeni.
Ia menyebutkan dari semua lokus di Kabupaten Sorong terdapat 30 kampung dari 8 distrik yang memiliki kasus menonjol.
“Ada total sekira 400 kasus di 30 kampung dari 8 distrik. Kami optimis bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan Kabupaten Sorong akan segera menjadi daerah bebas stunting dalam waktu dekat,” tutup Jeni Pendek. red