Lensapapua, Masyarakat adat Papua saat ini masih belum memahami secara menyeluruh bahaya dari Covid-19 ini. Masyarakat adat Papua terus menerus bertanya, apakah Virus Corona ini sama dengan Penyakit Malaria kah? Atau mungkin lebih berbahaya dari malaria.
Ditengah tengah masyarakat adat Papua masih kontroversi terkait Covid-19 itu karena kekurangan informasi. Masyarakat adat Papua sampai hari ini banyak yang menolak vaksin dan menganggap sepele terhadap instruksi pemerintah daerah.
Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, Paul Finsen Mayor mengatakan, ini adalah akibat dari kurangnya sosialisasi dari Pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19 Papua Barat dan jajarannya sampai ke tingkat Kampung.
Oleh sebab itu, perlu ada sosialisasi yang menyeluruh sehingga masyarakat adat Papua tidak kebingungan dan menganggap sepele terhadap instruksi atau peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19 ini.
“Dewan Adat Wilayah III Doberay/Papua Barat sebagai Rumah Besar Masyarakat Adat Papua Wilayah III Doberay/ Papua Barat siap bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19 Papua Barat untuk melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi agar masyarakat adat Papua bisa mengerti dan memahami secara menyeluruh bahaya Covid-19 dan bagaimana cara dan pola penanganannya.” Kata Mayor
Oleh sebab itu atas nama Masyarakat Adat Papua, DAP Wilayah III Doberay Papua Barat mengajak pemerintah daerah untuk segera melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi kepada masyarakat adat Papua di wilayah adat Doberay Papua Barat ini sehingga kita segera memberantas persebaran Covid-19 di Papua Barat.
“Agar kita segera terbebas dari segala macam bahaya Covid-19 ini. Di beberapa negara Covid-19 sudah tidak ada itu karena ada tindakan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang tepat itu juga karena ada sosialisasi menyeluruh yang membuat masyarakat juga turut serta dalam memberantas penyebaran Covid19.” Pungkas Paul Finsen Mayor. red