BKKBN Papua & DP3KAB Biak Numfor Gelar Sosialisasi Forum Peningkatan Pelayanan KB MKJP

banner 120x600
banner 468x60

Lensapapua, Biak –   Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua bersama Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Keluarga Berencana (DP3AKB) mengadakan sosialisasi forum peningkatan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP) di faskes pemerintah dan swasta tingkat Provinsi di Kabupaten Biak numfor, Senin (27/5/2019).

banner 325x300

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten 1 Setda Biak Numfor Frits G Senandi mewakili Bupati Biak Numfor bersama Direktur Jalur Sasaran Khusus BKKBN RI Nerius Auparai dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Charles Brabar, disaksikan oleh Plt Kepala Dinas DP3AKB Kabupaten Biak Numfor Lourens Pattipeilohy.

Sosialisasi ini akan dilaksanakan di semua Kabupaten Se-Provinsi Papua dan Kabupaten Biak Numfor menjadi Kabupaten pertama yang melaksanakannya.

“BKKBN Provinsi Papua sudah berkomitmen untuk lakukan sosialisasi ini disemua kabupaten di Provinsi Papua, kita harapkan ini merupakan suatu momentum untuk kita mereview kembali pemahaman tentang pelaksanaan program KB, karena KB itu seringkali orang salah memahami, ada yang bilang program KB itu membatasi jumlah anak yang banyak dan lain sebagainya,” Demikian kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Charles Brabar.

Menurutnya, sosialisasi seperti ini perlu dilakukan secara terus menerus, agar bisa lebih menguatkan para fasilitator atau provider yang melakukan pelayanan langsung di masyarakat karena mereka merupakan ujung tombak pelaksanaan menyangkut program kesehatan dan juga menyangkut program perencanaan keluarga.

“Materi yang lebih spesifik dalam sosialisasi ini adalah kepada provider yang akan melakukan tugas-tugas secara langsung karena mereka merupakan ujung tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat,” Ujarnya.

Selain itu kegiatan ini juga sebagai wujud dukungan pada program Gubernur Papua dan Bupati se-Provinsi Papua yakni kemandirian dan kesejahteraan dengan meningkatkan sumber daya manusia untuk generasi penerus bangsa melalui 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak.

“Ini semua kita mulai dari keluarga karena keluarga itu adalah dasar kehidupan daripada manusia itu sendiri,” Tuturnya.

Charles Brabar menjelaskan bahwa program-program untuk 1000 hari pertama kehidupan juga termasuk dalam materi sosialisasi karena masalah stanting masih menjadi salah satu persoalan bagi Pemerintah Indonesia.

“6, 5 juta anak di Indonesia mengalami masalah stanting yang artinya mereka kekurangan gizi, tidak bisa tumbuh dengan cerdas dan sehat, Ini masalah yang kita hadapi di beberapa Kabupaten di Indonesia secara khusus di Papua untuk itu kita lakukan sosialisasi yang teman-teman kesehatan akan bergerak dari masalah pendekatan kuratif dan rehabilitasi nya,” Pungkas Charles.(red/rin)

banner 325x300

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses