Lensapapua– Memasuki bulan ketiga tahun ke 5 sejak 2014, implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dirasakan masyarakat indonesia.
Terlihat disalah satu ruangan anak RSUD Sele be Solu di Kota Sorong, Vallent Putri Natalia Padang seorang bayi berumur 1 tahun 2 bulan yang saat ditemui oleh tim Jamkesnews menunjukkan keceriaannya. Sekilas tidak terlihat bahwa senyum yang muncul pada raut wajah bayi yang dipanggil Putri ini sedang mengalami sakit, Senin (04/03).
Sang ibu Yustin (35) yang selalu sigap dalam menjaga anak ke-3nya ini menceritakan bahwa Putri mengalami demam tinggi selama seminggu sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Awalnya sakit demam, 6 hari di rumah kami cuma pemeriksaan ke dokter keluarga yang sudah didaftarkan di dr. Wahyuni dan karena demamnya 6 hari tidak turun-turun akhirnya kami larikan ke UGD untuk rawat inap. Sekarang sudah 3 hari Putri merasa mendingan dan sudah mulai ceria lagi,” cerita Yustin.
Yustin dan keluarga mengaku telah menjadi peserta JKN-KIS sejak 2014 sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dari tempat kerja sang suami. Ia juga menceritakan bahwa keluarganya telah memanfaatkan Kartu JKN-KIS dengan baik saat sang anak sakit.
“Kakak Putri juga pernah sakit dan dirawat inap juga di RS ini selama kurang lebih 5 hari, sakit Bronkopneumonia. Syukurlah sudah sembuh sekarang, dari awal sampai akhir pengobatan kami tidak ada mengeluarkan biaya sedikitpun,” kata ibu dari 3 anak ini.
Kami sekeluarga merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS ini, walaupun kami dijamin BPJS Kesehatan, pelayanan yang kami rasakan pun sama layakanya dengan pasien umum dan yang terpenting kami tidak ada mengeluarkan biaya sama sekali, betapa bergantungnya kami pada program yang luar biasa ini,” cerita Yustin sambil tersenyum lega.
“Anak-anak kami jauh lebih sehat dan ceria setelah mendapatkan perawatan yang layak dari Rumah Sakit dan berkat dijamin BPJS Kesehatan. Kami selaku orang tua merasa sangat bersyukur dan tidak menyesal setiap bulannya gaji suami harus dipotong untuk membayar iuran.
Semoga BPJS Kesehatan ini akan selalu melaksanakan program unggulan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat seperti kita”, tutupnya sambil tersenyum. (Red-TR/ws)