Lensapapua- Pemerintah akan mencanangkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) pada 1 Oktober 2015 lalu, dimana setiap tanggal 1 Oktober selama 5 tahun ke depan, puskesmas akan bagi-bagi obat filariasis alias kaki gajah, Sebanyak 195 kabupaten dan kotamadya menjadi target gerakan nasional ini, dengan jumlah penduduk yang disasar mencapai 105 juta jiwa. Diharapkan pada 2020, Indonesia sudah mencapai status eliminasi kaki gajah. Kamis (12/10)
Dijelaskan dr. Roni Kaleseran, kepala puskesmas Malawili, saat pencanangan pemberian obat pencegahan massal penyakit kaki gajah untuk Distrik Aimas yang dilaksanakan oleh puskesmas Malawili dengan maksud agar melalui program ini, pemerintah berharap agar rantai penularan cacing filaria penyebab kaki gajah akan terputus sehingga semua masyarakat dapat terbebas dari penyakit tersebut.
Berkenaan dengan program tersebut, kepala distrik Aimas Kabupaten Sorong, Yuri, S.Sos., mengatakan masyarakat harus memahami dan mengetahui pentingnya mendapatkan obat pencegah Filariasis atau kaki gajah.
Dengan tujuan agar penyakit yang selama ini menjadi momok masyarakat dapat diminimalisir, dan tentunya partisipasi aktif masyarakat mendatangi puskesmas untuk mendapatkan obat sangat penting dalam menyukseskan program tersebut.
Untuk wilayah Papua Barat, hampir semua daerah wajib melakukan program minum obat pencegahan penyakit filariasis, dan hanya kabupaten pegunungan arfak yang tidak melaksanakan porgram tersebut.
Obat yang akan dibagikan di puskesmas dalam program ini ada 2 macam yakni Albendazole dan DEC (Diethylcarbamazine citrate). Keduanya merupakan obat yang umum dipakai untuk membasmi, khususnya cacing. Soal efek samping, Kementerian Kesehatan menjamin obat tersebut aman. RED