Lensapapua– Pemkab Sorong dipimpin Wakil Bupati Sorong gelar rapat koordinasi bersama Forkopimda, Kapolres Sorong, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, unsur masyarakat terkait antisipasi meluasnya demo anarkis yang terjadi di beberapa tempat yang ada diwilayah Papua dan Papua Barat.
Wakil Bupati Sorong Suko Harjono.S.Sos.M.Si., dalam keterangannya mengatakan, rapat tersebut dimaksudkan untuk membahas bagaimana cara yang akan dilakukan pemerintah setempat bersama unsur-unsur lainnya dalam melakukan pengamanan dikabupaten Sorong agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat.
Lanjut dikatakan Suko, pada prinsipnya kita didaerah ini harus bisa memelihara kerukunan, kedamaian, persatuan dan kesatuan antar sesame umat beragama, serta saling menjaga dan menghargai satu sama lainnya, serta menjauhkan isu SARA dari wilayah kita, tegas Suko.
Suko menghimbau, kepada seluruh pihak agar dapat menahan diri, jangan sampai terprovokasi dan tersulut dengan kejadian yang ada. Juga kepada para pemuda agar dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan media social yang bisa memicu keributan.karena dampaknya bisa meluas dan kita sendiri yang akan rugi, pungkas Suko.
Mewakili pemerintah daerah kita berharap, agar persoalan yang terjadi di Surabaya bisa diselesaikan oleh pemerintah pusat bersama pihak penegak hukum, sehingga kedepan hal-hal seperti ini jangan sampai terulang dikemudian hari.
Mari kita semua saling menjaga toleransi antar umat beragama, menjaga keberagaman, menjaga kerukunan serta menciptakan kedamaian dari semua sisi, sehingga kita semua rakyat Indonesia dapat hidup lebih aman, tentram dan damai antara satu dengan yang lainnya, pinta Wakil Bupati.
Untuk diketahui, aksi demo yang dilakukan oleh putra putri Papua di Jayapura, di papua Barat, dan di Kota Sorong dipicu kejadian Mahasiswa di Surabaya yang dikata katai dengan tidak pantas. Akibat ada nya bendera Merah Putih yang terbuang didalam selokan air pada Jimat (16/8) . Yang entah siapa yang melakukannya sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Red