Lensapapua, Kontroversi memuncak di media sosial TikTok setelah pernyataan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Provinsi Papua Barat Daya (PBD) menjadi viral. Diduga pelaku pernyataan tersebut adalah Yacob Kareth, yang menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik. Dalam video yang diunggah oleh akun @alby06060, Kareth mengkritik keras pengadaan seragam dinas di lingkungan PBD yang diduga dilakukan oleh rekan sesama ASN, Eda Doo. Bahkan, Kareth terlihat mengajak para ASN lainnya untuk membakar seragam yang baru saja tiba di Kantor Gubernur PBD.
Menyikapi hal ini, Tokoh Muda Moi, Jhon H. Malibela, mengeluarkan pernyataan keras. Malibela menyebutkan bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Kareth sangat tidak pantas, terutama karena dia adalah seorang pejabat teras provinsi. Menurutnya, jika ada masalah dalam pengadaan seragam, seharusnya diselesaikan dengan etika dan prosedur yang berlaku, bukan diumbar di media sosial. Malibela menegaskan bahwa hal tersebut telah mencemarkan nama baik Eda Doo di masyarakat.
“Ini ‘kan maslah internal dan sudah seharusnya ada etik dan prosedur untuk menyelesaikan masalah itu, bukan diumbar di medsos untuk konsumsi publik. Jadi terlihat bobroknya mental oknum ASN tersebut,” tanda Jhon Malibela
Atas pernyataan kontroversial tersebut, Malibela menyatakan bahwa masyarakat Moi tidak akan tinggal diam. Mereka berencana untuk melakukan upacara adat di halaman Kantor Gubernur PBD. Mereka akan meminta Pj. Gubernur, Muhammad Musa’ad, untuk menindak Yacob Kareth serta meminta maaf secara terbuka kepada orang Moi atas pencemaran nama baik yang telah dilakukan.
“Pj. Gubernur harus segera turun tangan dan menyelesaikan permasalahan ini karena menyangkut nama baik Gubernur juga,” imbau Malibela.
Selain itu, Malibela juga menyoroti pernyataan Kareth yang dinilai merendahkan seluruh masyarakat Provinsi Papua Barat Daya. Kareth menyebutkan bahwa pembentukan PBD merupakan hasil kerja keras kelompok tertentu, yang dinilai oleh Malibela sebagai pernyataan yang merugikan. Dia menegaskan bahwa PBD hadir untuk seluruh masyarakat, bukan hanya untuk kelompok tertentu, serta mengingatkan bahwa ibukota dan pusat pemerintahan PBD ada di Tanah Adat Moi.
Reaksi keras dari Jhon H. Malibela mencerminkan ketidakpuasan dan kekecewaan dari masyarakat terhadap pernyataan kontroversial yang diungkapkan oleh Yacob Kareth. Sementara itu, para pihak terkait diharapkan untuk menangani masalah ini dengan bijaksana dan adil, serta memastikan bahwa kepentingan seluruh masyarakat PBD tetap dijaga dengan baik.