Lensapapua – Bupati Sorong DR.Johny Kamuru, SH,.M.Si melalui Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Reinhard Simamora membuka Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Sorong, Jumat (19/7) di Pendopo Alun-alun Aimas Kabupaten Sorong.
Dalam sambutan yang dibacakan, Bupati Sorong menyampaikan, Upacara Bendera dalam rangka Hari Ulang Tahun (Hut) Republik Indonesia (RI) ke-74 merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh setiap institusi di Indonesia, guna meningkatkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.
Pelajar sendiri sebagai generasi penerus bangsa, harus dibekali tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga ilmu budi pekerti. Untuk itu, ia berharap agar pelatihan paskibra kali ini dapat dijadikan sarana untuk menggembleng mental dan juga disiplin serta nasionalisme para peserta paskibra.
“Saya berpesan agar, pelajar peserta pelatihan paskibra dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, karena tidak semu pelajar mendapatkan kesempatan untuk bergabung sebagai pasukan paskibra,” harapnya.
Bupati Sorong turut menyampaikan terima kasih kepada pelatih dari Pasukan Marinir (Pasmar) 3 Sorong yang telah meluangkan waktu untuj memberikan pelatihan bagi peserta paskibraka Kabsor.
Sementara itu, Asisten Personalia Komandan Pasmar 3 Sorong, Purwanto menyampaikan, perekrutan peserta paskibraka telah dilakukan sejak 2 bulan lalu, dari seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sorong.
Putra-putri Papua mnejadi prioritas, namun perekrutan paskibra kembali melihat dari stamina, mental dan intelegritas dalam mengibarkan bendera apda 17 Agustus nanti.
Pelatihan sendiri terpusat dari pemda Kabsor, pelatih yang berjumlah 15 anggota akan membina dalam hal kedisiplinan, PBB dan rasa cinta tanah air. “PBB menjadi yang terpenting dalam pembinaan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, M. L Malagam,S.Sos,.M. Si menyampaikan, para peserta akan menjalani masa karantian dan pelatihan pada Senin (22/7). “Tanggal 22 Juli sudah mulai pelatihan sampai hari H, tanggal 18 kami kembalikan ke orang tua,” ucapnya.
Adapun anggaran yang diterima untuk pelatihan paskibraka kali ini, sebesar Rp 600juta. Dimana anggaran tersebut difokuskan untuk atribut paskibraka dan honor bagi peserta, Rp 1,5 juta setiap peserta. “Dana kita hanya Rp 600 juta, menurun dari sebelumnya, tapi kita fokuskan untuk atribut dan honor peserta,” katanya.
Sementara itu, untuk tahun 2019, Kabupaten Sorong hanya mengirim 2 peserta untuk mewakili Kabupaten Sorong ditingkat Provinsi Papua Barar, Manokwari. “Hanya ada 2 peserta yang kami kirim ke Manokwari, untuk tingkat nasional tidak ada,” ucapnya. (Red/nam)