Lensapapua– Terkait dengan salah satu anggota TNI yang melakukan pemukulan terhadap karyawan (staf) dari Susi Air di Bintuni baru-baru ini,kejadian itu bermula kala salah satu anggota TNI yang mengalami kecelakaan tunggal pendarahan pada Otak dan Kritis.Kata Mayor A.Yoyok P.Komandan Batalyon (Danyon) 752 Vira Yuda Sakti.Jumat 10/1.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan kritis,mengalami pendarahan di dalam Otak sehingga membutuhkan Evakuasi yang cepat atau segera harus diselamatkan dengan menggunakan penerbangan Susi Air. Kemudian ketika akan diberangkatkan dari rumah sakit menuju Bandara,ada sedikit kendala pada pemasangan Oksigen terhadap pasien.kata Danyon.
Selanjutnya setelah diberangkatkan ke bandara ternyata pesawat Susi Air sudah berangkat terlebih dahulu,tidak menunggu pasien yang kritis tersebut,sementara sebelumnya pihak anggota TNI yang berada disana sudah menyampaikan kepada pihak Susi Air agar dapat menunggu pasien tersebut.
Akhirnya salah satu security dan salah satu staf dari Susi Air marah hingga naik keatas meja sambil menyampaikan kata-kata yang kurang baik kepada anggota TNI yang berada ditempat tersebut.
Dengan spontanitas dan didorong rasa belas kasih kepada sesama anggota akhirnya salah satu anggota TNI memukul staf dari Susi Air tersebut,sehingga direlai oleh Kapolsek,Danramil,SubDenpom yang pada saat itu juga berada ditempat kejadian.Terangnya.
Dengan kejadian tersebut akhirnya didamaikan dan saling memaafkan antara anggota TNI dan staf Susi Air,namun pihak Susi Air memperpanjang masalah tersebut yang mengakibatkan penerbangan Susi Air kearah Bintuni tidak dilayani,bahkan secara sepihak Susi Air menyampaikan bahwa bandara akan ditutup,namun setelah dikroscek ternyata hal itu tidak benar.
Kemudian pihak Susi Air membuat pemberitaan disalah satu media pos Papua yang terbit hari ini,Untuk itu lah kami mengklarifikasi pemberitaan tersebut,karena pihak Susi Air telah menghalang-halangi aparat TNI yang akan melakukan evakuasi pada pasien yang kritis tersebut.
Kami dari kesatuan TNI- AD juga merasa keberatan pada pihak KNKT,karena untuk penyelamatan nyawa orang seharus nya dilakukan oleh siapapun juga terhadap siapaun manusia didunia ini yang membutuhkan pertolongan berhak untuk diselamatkan.Imbuhnya.
Kemudian kami mengadakan koordinasi dengan pihak Susi Air untuk mencarter pesawat,akan tetapi Pilot dari Susi Air tersebut hampir tidak mau melayani kami,setelah kami desak dan dengan rasa terpaksa Pilot tersebut mau melayani kami kembali penerbangan dari Bintuni-Sorong,dan saat ini anggota kami sudah berada disalah satu Rumah Sakit (RS Pelamonia) di Makassar,setelah dilakukan operasi Otak kondisinya kini sudah mulai membaik.Pungkas Danyon.(Red)