Lensapapua– Tokoh Intelektual Sorong Raya, Julian Kelly Kambu mengkritik Jumlah anak Orang Asli Papua (OAP) yang terlampau sedikit, sehingga mempengaruhi persentasi pertumbuhan orang asli Papua.
Banyak kritikan mengalir saat isu pemekaran daerah diperbincangkan, pasalnya setiap pemekaran akan dilakukan, indikator awal yang akan menjadi pertimbangan yakni jumlah penduduk, khususnya penduduk asli Papua dengan jumlah yang cukup terbatas, sehingga dari indikator awal ini saja banyak yang mulai pesimis.
Kondisi tersebut kata tokoh Intelektural Sorong Raya, Julian Kelly Kambu, disebabkan oleh beberapa faktor, yang terbesar adalah jumlah anak keturunan orang asli papua saat ini hanya berjumlah 1 sampai 2 orang saja, padahal jumlah ini akan sangat terbatas, apalagi melihat tumbuh kembangnya, hal tersebut diperparah dengan program 2 anak cukup dari KB yang seharusnya untuk Papua slogan 2 anak cukup digantikan dengan minimal punya 5 orang anak agar tetap mempertahankan keturunan asli Papua.
Julian Kelly Kambu menyatakan persoalan tersebut perlu disikapi pemerintah dengan mengalokasi dana khusus melakukan riset agar kedepan orang asli Papua tidak semakin punah. (yud/RED)