Lensapapua– Sejumlah media masa baik cetak dan elektronik nasional dan daerah melakukan kunjungan lapangan ke PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua yang berlokasi di Distrik Klamono Kabupaten Sorong, Sabtu (20/9).
Rombongan yang menggunakan dua armada bus milik Polresta Kota Sorong dan Lanal Sorong setelah tiba di lokasi Klamono, langsung diberi arahan (savething briving) terkait mekanisme yang harus diketahui ketika memasuki kawasan produksi, antara lain kepada pengunjung diberi ID cards, helm, sepatu boath, “dan tidak diizinkan untuk membawa bahan apa saja yang mengandung sumber api, termasuk handphone-pun harus di offline (dimatikan), ”ujar sumber yang memandu jalannya kegiatan.
Begitu pula kepada insan Pers ketika mengambil gambar lampu blitz tidak diperbolehkan menyala. Memang itu ketentuan yang perlu dipatuhi oleh setiap pengunjung yang memasuki kawasan produksi.
Banyak hal yang diperoleh setelah melakukan kunjungan langsung ke tempat Pusat Penampungan Produksi (P3) minyak mentah yang langsung dipandu oleh Bagian Produksi Muhammad Arifin dan Saiful Irianto sebagai Operator Operasi Produksi.
Dari bincang-bincang dengan kedua sumber tersebut, menjelaskan bahwa lokasi produksi minyak mentah itu terdapat 205 sumur atau lebih dikenal KLO 01- KLO 205, sedangkan dari jumlah itu yang masih produktif 141 sumur.
Untuk memperoleh kandungan minyak dari hasil pengeboran tersebut setelah dialirkan melalui pipa berdiameter 6 inci itu, ternyata kandungan air lebih dominan sekitar 99 persen, Jika dibandingkan dengan kandungan minyak hanya tersisa 1 persen saja, tutur dari kedua sumber itu.
Pada lokasi P3 itu, terdapat 5 tangki besar dengan kapasitas daya tampungnya masing-masing 2.500 barel, dimana ada 3 tangki proses, dan 2 tangki produksi. Dalam proses tersebut akan diketahui mana yang mengandung air dan minyak, dimana untuk kandungan kadar minyak mentah akan mengapung diatasnya, sedangkan yang mengandung kadar air berada pada lapisan paling bawah.
Kalau yang mengandung air masuk bak proses, dan yang mengandung kadar minyak dialirkan lagi ke bak produksi. Selanjutnya air pada bak proses tersebut dikirim kembali ke sumur. Jadi tidak dibiarkan begitu saja.
Jadi, untuk menghasilkan minyak mentah perharinya saja sekitar 10 cm yang ada pada bak penampung dengan kapasitas 2.500 barel, dan setiap harinya langsung dialirkan ke bak penampung di Sorong, melalui pipa berdiameter 8 inci, dengan jarak dari lokasi produksi Klamono sekitar 50 kilometer, ujar Arifin.
Kepada insan Pers, Iriyanto menjelaskan, bahwa dari hasil minyak mentah yang diproduksi oleh PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua yang berlokasi di Distrik Klamono Kabupaten Sorong itu , yang mana dari bak penampungan yang ada di kawasan pelabuhan Kota Sorong itu akan dikirim melalui sistim pengapalan menuju Plaju Palembang, Sumatera Selatan untuk melakukan proses produksi selanjutnya.
Seusai kegiatan, rombongan kembali ke Sorong, dan selanjutnya menuju Kabupaten Raja Ampat untuk mengikuti jadwal acara yang telah disiapkan pihak penyelenggara workshop, yakni dari SKK Migas Papua dan Maluku, yang berlangsung 19 hingga 21 September 2014. (rim/Red)