Lensapapua – Asisten II Setda Kabupaten Sorong H. Abdul Gani Malagapi, S.Sos, MM mengemukakan, meskipun sekarang ini dengan kecanggihan teknologi yang begitu hebat, terutama masalah berbagai data apa saja harus harus diprint dan disimpan secara manual untuk diarsipkan.
Tujuannya, jika sewaktu-waktu perangkat komputer mengalami masalah (error) data tersebut sudah di- backup, sehingga akan mempermudah kita dalam mengatasi berbagai masalah ketika ada masalah gangguan pada perangkat lunak tersebut, katanya di Aimas, Jum’at (16/1).
Ia mencontohkan, beberapa bulan lalu, ketika ia memimpin rapat yang dihadiri semua pimpinan SKPD untuk pembuatan profil Kabupaten Sorong dalam rangka Bupati Sorong menerima penghargaan Bintang Mahaputra, dimana saat itu saya meminta dalam waktu dua bulan, tapi hingga saat ini data tersebut sulit didapatkan.
Apalagi kalau masalah data yang berkaitan dengan masyarakat miskin akan sulit kita perolehnya.Bahkan setelah saya ke Jakarta hingga sekembalinya dari sana hingga saat ini data yang dibutuhkan tersebut belum final, akuinya.
Sehubungan dengan itu, kata Gani Malagapi, apapun yang diharapkan kita akan sulit memperoleh data valid. Jadi, dengan hadirnya instansi terkait saat ini diharapkan adanya peningkatan volume peserta, dan jika dalam APBD tahun 2015 ini terjadi penambahan biaya maka akan ditindaklanjuti melalui APBD-Perubahan, katanya.
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala BPJS Kesehatan Sorong melalui Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Hardy Hutahaean, menambahkan untuk rapat teknis berikutnya yang akan berlangsung tanggal 22 Januari nanti akan diundang para kepala kampung, lurah, kadistrik, Puskemas, Direktur RSUD maupun BPJS Kesehatan untuk memperdalam hal ini, sehingga semuanya bisa berjalan sesuai harapan. (rim/Red)