Lensapapua– Solom Kalami, selaku pemandu di wasata alam Kampung Malagufuk, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong menuturkan lokasi wisata ini beda dari daerah lain atau ada keunikan tersendiri. Jelasnya, saat peresmian jembatan kayu Malagufuk, Distrik Makbon oleh Bupati Johny Kamuru, Jum’at (2/7-2021).
Dalam lokasi tersebut, yang masih hutan belantara, di sana hidup habitat burung cenderawasih dan kasuari.
“Khusus, untuk burung cenderawasih bagi tamu yang ingin menyaksikan secara langsung keindahan dari burung tersebut, sekitar pukul 06.00 sampai dengan 07.30 pagi waktu setempat,” jelas Kalami.
Dalam beberapa tahun terakhir ini sebelum COVID-19 melanda Indonesia, jumlah tamu dari Mancanegara sekitar 200 orang mengunjungi tempat ini.
Selain ada tamu Mancanegara di awal wisata ini dibangun. Ada juga wisatawan dalam negeri yang berkunjung untuk melihat panorama alam yang asri dan indah di kawasan tersebut.
Terkait, dengan fasilitas yang ada di wisata lama Malagufuk, kembali Kalami menjelaskan, Pemkab Sorong telah membangun dua unit homestay, gapura, pos penjagaan serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya.
Soal, pengelolaan di kawasan wisata alam ini, sambung Kalami, memang selama ini Pemkab Sorong menyerahkan sepenuhnya ke warga masyarakat setempat (Kampung Malagufuk), yang mengelolanya.
“Sebenarnya memang ini salah satu terobosan Bupati Sorong agar perputaran ekonomi masyarakat, dengan adanya wisata alam ini akan memberi peluang dalam peningkatan ekonomi keluarga di Kampung Malagufuk dihuni sebanyak 15 kepala keluarga,” aku Kalami.
Dia menambahkan, dengan adanya pandemi COVID-19 di wisata alam ini masih sepi dari kunjungan. Sehingga, masyarakat setempat harus kembali bertani.
Hanya saja, lanjut Kalami, di saat pagi hari saja ada masyarakat setempat mendatangi lokasi wisata ini untuk memberi makan kasuari. Setelah itu mereka kembali untuk bercocok tanam seperti biasanya. (Lh/rim)