Terjadi Penurunan Kasus Stunting Dikabupaten Sorong Tahun 2022 Tinggal 10 Locus

Jemima Elisabeth. SKM. M.AP., Kabid KB ketahanan dan kesejahteraan keluarga pada dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong
banner 120x600
banner 468x60
Jemima Elisabeth. SKM. M.AP., Kabid KB ketahanan dan kesejahteraan keluarga pada dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong

Lensapapua –  Kepala bidang KB ketahanan dan kesejahteraan keluarga dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong Jemima Elisabeth, SKM. M.AP , mengatakan kegiatan Implementasi/sosialisasi yang dilaksanakan selama dua hari (Rabu-Kamis 20-21/4-22) merupakan pembinaan pelatihan TOT bagi pasilitator dan untuk pendamping keluarga. Dengan tujuan untuk percepatan penurunan Stunting dikabupaten Sorong. Kamis (21-4/22)

 

banner 325x300

Untuk mempercepat penurunan Stunting tersebut kami telah melakukan pembentukan tim pendamping keluarga yang terdiri dari para Bidan sebagai koordinator lapangan, para kader PKK dan Kader KB yang akan bekerjasama untuk melakukan pendampingan bagi keluarga keluarga yang berisiko Stunting bahkan bagi keluarga yang telah ada kasus Stunting nya.

Lanjut dijelaskan Ellis sapaan akrabnya, untuk kasus Stunting dikabupaten Sorong berdasarkan jumlah dan prevalensinya ada 10 kelurahan atau kampung yang menjadi locus Stunting berdasarkan jumlah kasus tertinggi.

 

Berdasarkan hasil intervensi seluruh OPD terkait, secara spesifik dinas kesehatan maka hasil yang kami dapat adalah terjadi penurunan kasus Stunting, pada tahun 2020 kasus Stunting dikabupaten Sorong, berdasarkan prevalensi/angka tertinggi terdapat 20 locus, namun untuk tahun 2022 ini terjadi penurunan menjadi 10 locus.

 

Oleh sebab itu, sebagai dinas teknis kami telah melakukan berbagai upaya untuk penurunan kasus Stunting melalui Pokja Pokja (Kelompok kerja) dan ditahun 2021 berdasarkan Perpres 72 tahun 2021 diberikan tanggungjawab kepada BKKBN sebegai ketua umum.

 

Melalui amanah tersebut berbagai upaya akan dilakukan lebih maksimal baik melalui BKKBN pusat sampai kedaerah, sehingga dibentuklah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)

 

Khusus dikabupaten Sorong tim ini telah terbentuk, yang didalamnya bupati Sorong Dr. Johny Kamuru sebagai ketua umum. Dan TPPS ini telah memiliki regulasi, serta sudah eksis di lapangan sejak tahun lalu.

 

Melalui tim-tim ini kami akan tetap melakukan berbagai  upaya pendampingan sampai pada keluarga keluarga yang berisiko di perkampungan, sehingga penurunan kasus Stunting dikabupaten Sorong ditahun tahun mendatang dapat benar benar habis.

 

Dan diharapkan melalui berbagai upaya yang telah dilakukan BKKBN berkerjasama dengan stakeholder terkait serta melalui intervensi masing masing, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif diharapkan Stunting ditahun 2022 yang terdapat 10 locus dan ditahun 2024 bisa lebih menurun. Harapnya. Red

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses