Lensapapua – Sosialisasi pengadaan tanah untuk kegiatan Pelindo II dalam rangka pembangunan tol laut di Tanjung Seget Kabupaten Sorong langsung dipimpin oleh Asisten II Setda H. Abdul Gani Malagapi, S.Sos MM, serta turut dihadiri Kakanwil BPN Papua Barat maupun instansi teknis terkait di wilayah ini Kamis (8/10).
Memang masyarakat Kabupaten Sorong sejak tahun 2011 telah merindukan adanya suatu pembangunan besar, yaitu pelabuhan kontainer. Sebelum Presiden Joko Widodo merencanakan ini, ucap Malagapi, Bupati Sorong telah mempunyai wacana itu.
Dan kebetulan program presiden ini ada konek dengan program pemerintah daerah, yang salah satunya bagi kita di Kabupaten Sorong. Pada tahun 2011 memang kita sudah bahas dengan luasan lahan 7.500 hektare.
Namun mengingat rencana awalnya pembangunan tol laut di kawasan Pulau Teleme Distrik Seget yang masuk pada hutan lindung, sehingga perlu kita tunggu untuk membahas lagi aku Malagapi.
Saat ini sudah ada SK Menteri Kehutanan RI untuk melepaskan status kawasan hutan lindung yang ada di Pulau Teleme menjadi kawasan HPL (Hak Pengelolaan Lahan).
Lanjutnya, memang sudah ada SK Menteri Kehutanan RI tersebut tapi harus dibawa lagi ke Komisi V DPR RI, bahkan dari komisi yang membidangi perhubungan dan transportasi sudah dua kali mendatangi Sorong untuk meninjau langsung lokasi yang belum ditetapkan.
Untuk mempercepat pembangunan tol laut ini maka kita harus memprioritaskan di mana yang mendesak saat ini kita haruslebih terfokus melepaskan lahan seluas 200 hektare itu di Kampung Klayas Distrik Seget.
Dengan adanya pembebasan lahan seluas itu dalam rangka untuk mempercepat pembangunan tol laut dan cepat atau lambat jelasnya pasti terwujud. Untuk itu masyarakat Seget ia berharap sabar, ucap Malagapi.
Rencana Pencanangan yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo, pada bulan Januari 2016 mendatang. Jadi terkait hal itu, Pelindo II harus segera mengambil langkah-langkah bagaimana untuk menindaklanjutinya, tambahnya. (rim/Red)