Lensapapua– Terkait dengan penyerahan 3 unit mobil Hi Lux kepada masyarakat yang berada pada Ring I daerah penghasil Migas Klamono, Sementara untuk masyarakat distrik Seget yang berada pada Ring I daerah penghasil Migas, Pemerintah daerah setempat pada tahun 2013 lalu hanya menyerahkan 1 unit Hi Lux dan 2 unit mobil Avansa.Tentu hal ini menimbulkan kecemburuan sosial.Dan bisa berdampak negatif.
Menanggapi hal ini, Sekda Kabupaten Sorong, Dr.Ir. Albertho H.Solossa,M,Si. Menjelaskan bahwa dirinya sudah pernah menyapaikan pengarahan kepada masyarakat di Ring I distrik Seget tersebut,Tentang beberapa Poin kesepakatan antara DPRD dengan pemerintah daerah menyangkut tuntutan masyarakat 10 % dari dana bagi hasil Migas (DBH) tersebut. Katanya diruang kerjanya. Jumat 22/8.
Sekda menambahkan ,Jika seluruh provinsi yang ada di Indonesia menuntut presentasi yang besar atas sumber daya alam yang dimiliki tiap-tiap daerah,maka Papua Barat akan lebih makmur dari daerah lainnya.Oleh sebab itulah pemerintah mengambil kebijakan agar supaya ada pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Indonesia.Dalam konteks ini kemungkinan masyarakat kurang memahami nya. Beber Sekda.
Jika masyarakat yang berada pada Ring I tersebut menuntut terlalu tinggi, lalu masyarakat lainnya yang berada diwilayah Kabupaten Sorong nantinya bagaimana lagi.Oleh karena itulah hal ini telah dipertimbangkan secara baik, Jadi tuntutan atau kesepakan masyarakat bersama DPRD dan pemerintah daerah beberapa waktu lalu, akan kita tinjau dan Evaluasi kembali. Ujarnya.
Sekda menghimbau, kepada seluruh masyarakat yang berada pada Ring I Seget, Agar mohon bersabar dan jangan membuat satu keributan dengan acara demo-demoan, karena penyerahan bantuan ini tidak hanya sampai disini saja, Intinya selama Minyak masih mengalir dan Gas yang ada didaerah kita ini masih ada dan terus menyala,Kebijakan kedepan akan ada hal-hal yang kita buat secara ber-imbang. Imbuhnya.
Ia menambahkan, Jika masyarakat Ring I distrik Seget kurang menerima perbedaan pemberian bantuan tersebut,Karena kurang ber-imbang dan tidak adil, Maka hal ini akan menjadi bahan Evaluasi bagi kami dari pemerintah daerah ,Agar dapat lebih bijaksana mengatur pemberian bantuan tersebut, supaya tidak menimbulkan kecemburuan sosial pada masyarakat.Ujarnya.
Dan lagi bantuan yang diberikan pemerintah setempat kan bukan hanya mobil ini saja, masih ada bantuan lain seperti dalam bidang Pendidikan, Pembangunan dan lain sebagainya.Akan tetapi kedepan tetap akan kami pertimbangkan secara seksama agar tidak terjadi hal seperti ini lagi. Pungkas Sekda. (Red)