Lensapapua – PT. MOW (Malamoi Olom Wobok) sebagai perusahaan daerah (Perusda) menjadi pioner atau yang pertama yang telah mengimplementasikan Kepmen ESDM nomor 13 tahun 2020.
Pengimplementasian dimaksud adalah karena PT.MOW telah mengganti HSD Solar sebagai bahan bakar PLTMG yang berada di Kabupaten Sorong milik Indonesia Power Mobile Power Plant (MPP) 50 MW (Mega Watt) ke bahan bakar Gas.
Demikian disampaikan Dirut PT. MOW Gabriel Halomoan Simanjuntak dihadapan para tamu undangan pada saat pelaksanaan FGD (Forum Group Discussion) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan Ground Breaking “Pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan BULK Elpiji (SPPBE) di kawasan KEK SP 3 Arar Sorong. Sabtu (23-10/21)
Lanjut Gabriel, keberhasilan MOW bekerjasama dengan Indonesia Power dalam Gasifikasi PLTMG Sorong 50 MW telah turut menekan tingginya Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik dari Rp 1.847 /KWH menjadi Rp 1.368 /KWH yang tentunya hal ini dapat dirasakan langsung oleh PLN.
Keberhasilan ini juga merupakan bukti nyata bahwa konversi BBM ke BBGas sangat mungkin dilakukan oleh PLTMG lainnya yang berada di tanah Papua.
Jika didorong oleh semangat dan dukungan semua stakeholder yang ada untuk bekerjasama melakukan percepatan Implementasi Kepmen ESDM No. 13 tahun 2020 ini, demi pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat dan juga terhadap lingkungan.
Seperti yang kita ketahui, karbon Gas sangat kecil jika dibandingkan karbon dari Batu bara yang ditimbulkan oleh PLTU. ujarnya
Mengingat diwilayah Kabupaten Sorong terdapat banyak potensi Gas bumi yang dapat dioptimalisasi, dan dengan dukungan Pemkab Sorong yang selama ini terus konsisten mendorong inovasi-inovasi program untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakat.
Kami mengajak BUMN untuk bekerjasama berkomitmen untuk membangun Indonesia bagian Timur khususnya Sorong, dan melakukan langkah nyata seperti yang dilaksanakan saat ini yaitu percepatan konversi BBM ke BBGas dengan memanfaatkan rended diwilayah ini. pungkasnya. Red
