Lensapapua– Guru sebagai panggilan hati, jika setelah saya mendengarkan ada tenaga pendidik yang tidak melaksanakan tugas dengan baik, konsekwensinya gajinya ditahan saja. Kita harus akui bahwa itu merupakan hak mereka, tapi seyogianya antara hak dan kewajiban harus jalan bersamaan, ujar Ketua PGRI Kabupaten Sorong Heng Sirami di Aimas, Selasa (25/11).
“Kebanyakan teman guru, mohon maaf kalau saya melihat sering mereka berpakaian dinas, tapi tak pernah sampai di tempat tugas. Bahkan saya jadinya bertanya-tanya sebenarnya guru ini tugasnya di mana,” tanyanya.
Saat mendengar akan dibayarkan tunjangan ULP (uang lauk pauk), tunjangan sertifikasi mereka semua berbondong-bondong ke dinas. Dengan terjadinya hal itu, saya sering mengingatkan mereka bahwa kalau mau bicara sesuatu harus pakai rasional,”jangan datang harus memarahi orang kantor dengan berbagai alasan apapun itu suatu yang tak perlu terjadi, “ungkapnya.
Seraya menambahkan, sebagai Ketua PGRI, kata Sirami, saya salut dan memberi apresiasi kepada Bupati Sorong dengan adanya pemberian dana bantuan operasional seklaoh daeah (Bosda) dimana bagi sekolah yang berada di daerah pedalaman lebih tinggi dari sekolah-sekolah yang ada di ibukota Aimas ini.
Namun sungguh disayangkan,” terkadang para guru yang ada dipedalaman lebih banyak bersungutnya daripada melaksanakan tugasnya itu juga menjadi masalah. Jadi, bagi saya sebenarnya tugas sebagai guru merupakan panggilan hati bagaimana bisa dilaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dan itu kata kuncinya saja,“imbau Sirami. (rim/Red)