Lensapapua – Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso, kembali menegaskan kepada orang asli Papua jangan menjadi pengusaha hanya berorientasi mendapatkan proyek dari pemerintah semata.
Bahkan, pada kesempatan sebelumnya saya sudah sampaikan kepada beberapa manajemen perusahaan Migas, yang beroperasi di Kabupaten Sorong ini dalam hal sebagai pemasok sayur mayur, buah-buahan, ikan, daging.
Nah, sekarang tinggal kalian saja apakah mau atau tidak. Jika, hanya berharap dari pemerintah semata, proyeknya sangat terbatas.
Selain itu, pekerjaan atau jenis proyek yang diberikan pemerintah melalui penunjukkan langsung nilainya juga berapa. Apalagi pengusaha orang asli Papua di Kabupaten Sorong ini cukup banyak, dan jelasnya peruntukkannya juga tidak sebanding dari yang diharapkan.
“Kalau ingin maju harus geluti usaha lain juga dan itu hal yang paling penting. Sehingga apa yang saudara impikan bisa terwujud,” imbaunya.
Sebenarnya peluang kita di Kabupaten Sorong ini cukup banyak. Sekarang kembali niat dan kemauan cara kerja kita apakah hanya mengejar proyek yang sifatnya sesaat atau biar sedikit pekerjaan atau usaha tapi terus berkesinambungan.
“Intinya, kita harus siap berkompetisi sehat. Jangan mendapat keuntungan baru sedikit gayanya sudah mulai berbeda dari biasanya,” beber Moso.
Namun, lebih dari itu, kata Moso bagaimana pengusaha itu bisa sukses, orang tersebut harus banyak belajar dari orang-orang yang telah sukses. Dengan memulai atau menggeluti usaha modalnya dari nol.
Sehubungan dengan hal itu, Moso kembali meminta kepada orang asli Papua harus banyak belajar dan saling shering berbagai informasi, terkait dengan usaha seseorang yang telah sukses itu.
“Berikut, paling penting kita harus membangun networking melalui jejaring sosial yang sebanyak mungkin. Di situ kita bisa memproleh berbagai sumber informasi dari orang sukses tersebut,” jelas Moso, saat pengukuhan badan pengurus Forum Pengusaha Orang Asli Papua, Jumat (24/3-2023) di Aimas.
Dengan adanya peresmian sekretariat bagi forum ini, diharapkan para anggota sering berkumpul membicarakan hal-hal penting apa saja yang perlu saudara lakukan dalam memajukan usaha dari setiap anggota.
“Bangun relasi yang banyak. Komunikasikan dengan orang yang berkompeten di bidang usaha, sehingga menjadi bahan atau referensi saudara dalam berwirausaha,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt kepala Dinas PU Papua Barat Yohanis Momot mengungkapkan, beberapa hari lalu, adik-adik saya asli Papua di Kampung Salak, Distrik Sorong Barat Kota Sorong. Mereka punya usaha hidroponik sayur-sayuran ada beberapa jenis.
“Saya bangga dengan adik-adik saya ini, larena mereka juga mau berusaha seperti itu. Sekarang bagaimana dengan adik-adik yang baru dikukuhkan di forum ini harus berfikir langkah apa yang harus ditempuh ke depan,” ingat Momot.
Untuk itu, pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang setidaknya kita harus mulai tekun dari sekarang. Kalau hanya menunggu proyek dari Dinas PU saja, justru hal seperti ini patut saudara hindari, tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Pengusaha Orang Asli Papua Klois Yabble mengemukakan, dengan dikukuhkan forum ini oleh Pj Bupati Sorong tadi, dan sekarang tugas saya bersama jajaran pengurus untuk mendaftarkan forum ini ke Badan Kesbangpol setempat. Dengan harapan ada pengakuan secara hukum dari pemerintah dan mendapat pengakuan masyarakat lainnya.
Selanjutnya, kata Klois setelah urusan badan hukum di Badan Kesbangpol selesai, baru pihaknya akan mengadakan rapat kerja.
Selain itu, di masa kepemimpinan Pj Bupati Sorong dengan waktu kurang lebih 2 tahun saja ini, tentu setidaknya ada satu atau dua pengusaha asli Papua sudah bisa berhasil.
“Kami sangat bangga dengan Pj Bupati Sorong bersama jajarannya yang telah membimbing kami, baik berupa sumbangan dana maupun pikiran. Semuanya demi memajukan kami orang asli Papua ini juga bisa berkembang dalam bidang usaha yang kami geluti masing-masing,” ucap Klois.
Raimon Karubaba, salah satu pendiri Forum Pengusaha Orang Asli Papua yang ada di Kabupaten Sorong bukan hanya satu suku saja orang Papua. Tapi semua suku orang asli Papua ada di dalam forum ini.
“Forum ini didirikan bukan saja teman-teman yang bergerak di bidang kontraktor saja. Namun, lebih dari itu ada pengusaha atau kelompok budidaya ikan lele anak Papua, ternak, sayur atau dari hasil pertanian yang ada, apotek, pedagang kecil, kami rekrut semua untuk bergabung di forum ini,” aku Raimon.
Meski forum ini baru diresmikan pada hari ini, tapi usaha yang kami geluti sudah berjalan jauh sebelumnya. Sehingga hal seperti ini kita menunggu pengakuan secara sah saja dari pemerintah akan keberadaan forum kami ini, tambahnya. (rim/red)