Lensapapua – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sorong Ny. Nansy Malak Karundeng, SE mengemukakan, 10 program pokok PKK dalam implementasinya perlu dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan,seperti ketahanan pangan yang dibidangi kelompok kerja (pokja) III.
“Maka kita sebagai kaum wanita tidak hanya terfokus pada kaum perempuan, tapi kita lebih melihat bagaimana peran yang sesungguhnya dalam suatu keluarga,” katanya, Selasa (4/3).
Ketahanan pangan dalam hal ini terkait dengan pemberian kebutuhan ekonomi akan bahan pangan yang memiliki nilai gizi dan berkualitas kepada keluarga, terutama bagi anak-anak kita, agar mereka tetap dalam kondisi sehat dan kuat.
Sementara aspek gizi sangat berkaitan langsung dengan masalah kesehatan, dan tentunya peran kaum perempuan harus lebih berkreatif dalam hal pemberian asupan makan bergizi dalam keluarga.
“Khusus kita di Papua dimana bahan makanan yang dikonsumsi setiap harinya berupa beras, dan ada juga jenis makanan tambahan lainnya berupa umbi-umbian, dengan memiliki pengetahuan yang memadai akan bisa mengolah bahan makanan itu sehingga ada nilai gizinya bagi keluarga,” ujar Ny. Nancy Malak.
Selain itu dengan hasil makanan yang berkualitas itu bukan saja hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja tapi juga bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga, dan itu menjadi harapan kita dalam setiap melakukan pembinaan kepada kaum ibu di setiap kampung maupun kelurahan yang ada.
Ia menambahkan, manfaatkan lahan pekarangan yang ada dengan menanam berbagai tanaman umbi-umbian, sehingga kita tidak semestinya harus bergantung beras semata.
“Jadi hal ini dibutuhkan kreatifitas kaum ibu dengan menciptakan berbagai sumber makanan baru dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarganya masing-masing,” harapnya.
Hal yang menarik di penghujung dari keterangan persnya, Ny Nansi Malak terus mengimbau kepada kaum ibu yang tergabung dalam pengurus maupun anggota tim penggerak PKK agar ketika turun ke kampung-kampung harus tinggalkan atribut sebagai istri pejabat, baik itu istri bupati, wakil bupati, sekda maupun istri para Pimpinan SKPD.
Dengan harapan melalui pendekatan secara baik dan rasa kekeluargaan itu maka masyarakat akan menaruhkan harapan bisa menyampaikan aspirasi atas berbagai hal yang tengah terjadi di lingkungannya. Dengan demikian bisa terjadi sinkronisasi antara rencana program dengan penjabaran pelaksanaan kegiatan pada wilayah tersebut. (rim/Red)