Lensapapua– Kepala dinas Pertambangan Kabupaten Sorong, Ir. Septer Kawab, mengemukakan, pemerakarsa untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah Bupati Sorong dan sebagai penanggungjawabnya Bappeda, Maka konsep yang dibuat oleh tim konsultan, kami nilai sangat positif sekali, ujarnya. Selasa (07/7)
Menurut Septer, kawasan yang sudah disiapkan untuk KEK seluas 7.000 Ha, yang diperuntukkan untuk kawasan ekonomi seluas 6.000 Ha, kemudian 1.000 Ha untuk kawasan wisata. Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan dalam dokumen tersebut, ada kawasan isdustri yang bisa dikelola selain Minyak dan Gas, kemudian dari sisi pelabuhan container ada Aspal curah, Semen curah, Kelapa Sawit atau bahkan juga Smelter yang rencananya juga akan dibangun disini, terang Septer.
Kaitan dengan itu kata Septer, mengenai dampak lingkungan justru dengan adanya AMDAL ini bisa memperkecil dampak dari pencemaran lingkungan tersebut, karena setiap adanya pembangunan pasti ada perubahan bentuk apapun itu, nah dengan adanya AMDAL tersebut nantinya akan ada rencana pemantauan dan pengelolaan lingkungan, sesuai tugas dari masing-masing dinas terkait, beber Septer.
Menyangkut dengan adanya sedikit keterlambatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan pada bulan Juni lalu, tidak menjadi masalah karena pembahasan kerangka acuan dari awal sudah masusk kedewan KEK dan sdah mendapat persetujuan, kemudian kita lanjutkan dengan AMDAL RPL-RKL.
Tambah Septer, saat ini tinggal memperbaiki dokumen-dokumen yang ada, kemudian Bupati mengeluarkan izin lingkungan, ini sudah rapat tahap akhir selama 75 hari sesuai yang sudah ditentukan, dan pada akhirnya nanti aka nada Peraturan Pemerintah (PP) untuk penetapan langsung KEK, ujar Septer. (Red)
