Lensapapua – Humas Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan (AKNESS) Yohanes Don Bosco Maro, S.Si, mengemukakan, eksistensi dari akademi ini hampir berada di semua daerah.
Dasar lahirnya akademi ini, kata Bosco, merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, ujarnya kepada media ini di Sorong, Sabtu (16/5).
Lalu timbul pertanyaan kenapa sampai ada kerjasama, seperti salah satu contohnya, Pemkab Sorong bekerja sama dengan Politeknik ITB, merupakan amanat Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2012, sebagaimana dimaksud dalam Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010, tentang pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara, yang salah satu item disebutkan tentang Sistim Kerjasama Perguruan Tinggi.
Kerjasama tersebut, ujar Bosco karena ada payung hukumnya yang sudah mengamanatkan demikian.
Lanjutnya,”khusus untuk di wilayah Papua Barat baru ada dua akademi komunitas negeri, yakni satunya ada di Manokwari, tapi tidak diketahui secara rinci kerjasamanya dengan lembaga mana. Sedangkan satunya lagi adalah Akademi Negeri Sorong Selatan yang merupakan cikal bakal binaan dari Fakultas Pertanian dan
Teknologi Unipa Manokwari pada kala itu,”tandasnya.
Namun demikian, fakultas tersebut sudah pecah. Dimana ada Fakultas Pertanian sendiri, dan begitu pula Fakultas Teknologi juga berdiri tersendiri. Kami di AKNESS masih di bawah naungan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua.
Jelas Bosco, kenapa harus memilih Sorong Selatan, dimana ada syarat dan ketentuan yang diamanatkan apabila untuk membentuk suatu Akademi Komunitas Negeri, yakni pada daerah tersebut harus memiliki perguruan tinggi yang maksimal Diploma III.
Selain syarat tersebut harus diperhatikan dengan sumber daya alam yang ada.
Salah satu contohnya lagi, yakni Kabupaten Raja Ampat dikenal dengan potensi perikanan lautnya, sehingga daerah tersebut langsung adakan kontak dengan Unipa, dan meminta agar Fakultas Perikanan pada perguruan tersebut di Manokwari untuk dipindahkan ke wilayah Raja Ampat.
“ Dengan ikon daerah yang lebih identik dikenal dengan sebutan kabupaten wisata bahari yang sudah mendunia,” tambahnya. (rim/Red)