Lensapapua– Terkait perkuliahan mahasiswa fakultas kedokteran Unipa II Sorong yang sudah empat bulan lebih tidak berjalan efektif, persoalannya hanya terkendala dengan dukungan dana dari pemerintah provinsi yang tidak efektif ditahun 2016 lalu, namun kami sudah upayakan pendanaannya agar perkuliahan dapat kembali berjalan normal.
Tetapi setelah rapat bersama Kemenristek Dikti, pihak Universitas Indonesia (UI), Unipa dan semua stakeholder terakit beberapa waktu lalu, sehingga kami sudah mencari solusi terbaik. Agar perkuliahan dapat kembali berjalan efektif. kata Bupati Sorong, DR. Drs. Stepanus Malak, M.Si. Jumat (03/3)
Diakui Bupati Sorong, dirinya juga baru mengetahui dan kaget dengan kejadian tersebut, karena ada kejadian seperti ini tetapi tidak ada koordinasi. Apalagi ketika ada pergantian Rektor Unipa, yang namanya tim pengampuan baik itu Unipa maupun Pemerintah daerah tidak bisa serta merta ditiadakan.
Karena pengampu inilah yang mendampingi, supaya selama masih diampu, lembaga atau fakultas kedokteran bisa berjalan normal sampai lima tahun selesainya masa pengampuan tersebut, ungkap Stepanus Malak.
Dikatakan Bupati Sorong, sekalipun Rektor diganti, tetapi kegiatan perkuliahan harus tetap berjalan dengan baik, inikan fakultas yang resmi bukan nebeng, dengan demikian mahasiswa dapat belajar dengan baik dan tidak merasa kecewa dan diterlantarkan. Tegasnya.
Disinggung terkait anggaran sebesar 21 Milyar yang belum terbayarkan ditahun ketiga pengampuan, kata Bupati Sorong, dirinya sudah mengajukan surat kepada pihak Unipa terkait penyelesaiannya agar dapat dianggarkan secara bertahap dalam anggaran perubahan. Sambil menunggu pengurusan dengan pihak provinsi.
Karena bantuan dana dari pemerintah provinsi sudah disepakati dalam rapat bupati dan gubernur se-Papua Barat beberapa tahun lalu di Kabupaten Fak-Fak. Bahwa pendanaan untuk operasional kampus kedokteran Unipa II di Sorong akan dibiayai dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Migas.
Apalagi dana Otsus Migas ini juga bersumber dari Kabupaten Sorong sebagai daerah penghasil Migas, jadi pemerintah provinsi Papua Barat memberikan dana tersebut ke Unipa Manokwari, dan kemudian Unipa Manokwari mengirimkannya ke Unipa Sorong, beber Stepanus Malak.
Ditambahkan Bupati Sorong, Pemerintah daerah Kabupaten Sorong setiap tahunnya hanya mendukung dana administrasi sebesar 2 Milyar, dan pembangunan gedung/fisik yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan juga dilakukan pemkab Sorong, hanya saja dana operasional sebesar 21 Milyar tersebut melalui dana Otsus Migas.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, kami juga sudah bicarakan dengan Plt gubernur Papua Barat beberapa waktu lalu, dan sudah disanggupi untuk sesegera mungkin ditindaklanjuti, supaya tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan pendidikan tersebut, pungkas Bupati Sorong. RED