Lensapapua– Dandim se-Kodam XVIII Kasuari Papua Barat tanda tangani MoU cetak sawah di 8 Kabupaten guna menunjang program penguatan dan ketahanan pangan Nasional. Selasa (30/1)
Program penguatan ketahanan pangan nasional sebagaimana kesepakatan antara Kementerian pertanian dan TNI merupakan upaya untuk mengembalikan julukan Indonesia sebagai negri Agraris yang dikenal masyarakat international.
Program yang dijajaki ditahun 2015 tersebut diwilayah Papua Barat kembali ditindak lanjuti Kodam XVIII Kasuari Papua Barat, dengan melakukan penandatanganan Master of Understanding (MoU) program cetak sawah tahun 2017 melibatkan dinas tanaman pangan dan hortikultura dan Komando Distrik Militer se-Papua Barat.
Kepala Staf Kodam XVIII Kasuari Papua Barat, Brigjen TNI Purnawan Widiandaru mengatakan Program cetak sawah sejalan dengan tugas yang di emban TNI Angkatan Darat dalam memberdayakan wilayah pertahanan di darat, sesuai dengan amanat pasal 8 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004, tentang TNI.
Bahkan beberapa kali pertemuan ditingkat Nasional, TNI diharapkan mengambil peran untuk mendampingi masyarakat dalam Program tersebut.
“Tugas tersebut diimplementasikan oleh TNI Angkatan Darat melalui Pembinaan Teritorial yang salah satunya adalah Pembinaan Ketahanan Wilayah yang diwujudkan melalui kegiatan dengan masyarakat yang difasilitasi Pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan” kata Purnawan Widiandaru, saat ditemui pada acara Rakor Perluasan Cetak sawah dan penanda tanganan kontrak cetak sawah di Papua Barat, Senin (30/1/2017) di aula Makorem 171/Praja Vira Tama.
Komandan Korem 171/PVT, Kolonel Infanteri Ignatius Yogo Triyono, mengatakan, Indonesia merupakan negara agraris, yang kaya akan sumberdaya alam khususnya potensi pangan.
Namun demikian, potensi tersebut belum mampu dikelola dengan baik, sehingga kebutuhan pokok masyarakat terhadap pangan belum dapat terwujud secara maksimal, sehingga melalui kerja sama ini dapat menjawab kebutuhan pangan masyarakat.
“Oleh karenanya, dengan adanya Penandatangan MoU Kontrak Kerjasama Perluasan Sawah di Provinsi Papua Barat ini akan memberdayakan masyarakat di Provinsi Papua Barat.
Melalui kegiatan pemberdayaan lahan pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura dan perkebunan yang dikelola secara modern dan tepat sehingga dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat masyarakat di wilayah Provinsi papua Barat” jelas Danrem, Ignatius Yogo Triyono.
Sementara, Kepala dinas tanaman pangan, Hortikultura dan Perkebunan Papua Barat, Jacob Fonataba mengatakan, untuk tahun 2017 ini program kerjasama perluasan cetak sawah direalisasi awal 2.317 hektare, tersebar di 8 kabupaten se-Papua Barat, dengan melibatkan Kodim dan dinas tanaman pangan hortikultura kabupaten.
“Untuk tahun 2017 ini kita menargetkan perluasan cetak sawah sebanyak 2.350 hektare, namun tahap awal ini kita akan melakukan pencetakan diatas lahan 2.317 hektare, yang tersebar di 8 kabupaten di Papua Barat” jelas Jacob Fonataba.
Selain target pencetakan sawah dilahan baru yang ditopang dari dana APBD Papua Barat tahun 2017, dinas tanaman pangan dan hortikultura Papua Barat juga akan merealisasi pembangunan sarana irigasi guna menopang jalannya kegiatan pertanian didaerah yang menerima program cetak sawah baru tersebut. (Kho/red)