Lensapapua– General Manager PT. Jaya Molek Perkasa membantah pemberitaan media terkait penelantaran tenaga kerja yang didatangkan dari Luar Papua.
Bantahan atas tudingan penelantaran tenaga kerja yang didatangkan dari luar Papua tersebut disampaikan langsung oleh General Manager PT. Jaya Molek Perkasa (JMP), Stefina Disma Arlinda, saat ditemui Selasa (31/1/2017) diruang kerjanya.
Dijelaskan Stefina, sebanyak 89 pekerja didatangkan PT. JMP melalui Harjito yang juga merupakan seorang pekerja di PT. JMP yang kemudian belakangan diketahui Harjito yang membagikan tenaga kerja yang dibawanya dari Jawa, bahkan kata Stefina semua kebutuhan 89 pekerja termasuk makan dan tempat tinggal telah disiapkan PT. JMP, oleh karena tudingan penelantaran tenaga kerja tersebut, General Manager PT. JMP melaporkan balik tudingan tersebut, Dan berujung pada pencabutan laporan mengingat dari 89 pekerja tersebut hanya tinggal 44 pekerja yang tersisa.
“Awalnya Harjito ini pekerja kami, selain jadi Kepala tukang juga supplier tenaga kerja, kebutuhan tenaga yang tinggi karena pekerjaan yang dipercayakan kepada kami ada sepuluh titik, tenaga kerja yang didatangkan juga kami yang Fasilitasi, tiba di sorong juga kami tampung dan belum dibawa ke lokasi kerja karena awalnya yang kami tahu jumlah tenaga kerjanya ada 89 orang, sementara yang ada tidak mencapai 89 orang” terang Stefina Disma Arlinda, yang juga menjelaskan seputar alasan pekerja yang ada diterima kembali karena sempat dipakai kerja oleh developer lain.
Sementara itu, Penasihat Hukum PT. JMP, Jatir Yudha Marau, mengatakan proses Hukum terhadap pekerja telah dicabut, karena akan segera dipekerjakan, namun untuk kasus Harjito tetap akan diproses.
“Tidak benar jika PT. JMP dituduh telah melakukan penelantaran, mengingat dari daerah asal hingga tiba di Sorong difasilitasi oleh manageman, kan aneh jadinya, karena klien kami merasa ini merugikan perusahaan, apalagi pekerja yang telah didatangkan dipekerjakan kepada pihak lain” tegas Jatir Yudha Marau.
General Manager PT. JMP, Stefina juga mengatakan saat dilakukan pertemuan di Polsek Sorong Timur ada beberapa hal yang janggal, terutama kaitan dengan sosok Dul – pimpinan pengembang perumahan lainnya yang telah memperkerjakan sejumlah tenaga kerja yang didatangkan PT. JMP ke sorong. (yud/red).