Pengawas Sekolah Akan Diberikan Kendaraan Roda Dua Secara Bertahap

banner 120x600
banner 468x60

20150501_085910

Lensapapua – Demi mendukung kegiatan tugas dalam bidang pengawasan pada sekolah-sekolah, Bupati Sorong, melalui Wakil Bupati Suka Hardjono, S.Sos, M.Si, mengatakan, pihaknya akan memberikan kendaraan roda dua.

banner 325x300

 Dengan demikian perlu adanya dukungan motivasi agar bagaimana pengawas harus semangat untuk turun ke berbagai sekolah sesuai dengan wilayah kerjanya. Setelah turun dari lapangan agar mereka bisa mengevaluasi keberadaan para guru yang harus selalu berada di tempat, ujarnya, saat mengadakan dialog publik kerjasama dengan LPP RRI Sorong, Jum’at (1/5).

 Selain itu, ujar Wabup Suka Hardjono,” ya suka tidak suka harus ada reward dan punishman untuk pelaksanaan implementasi pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan pendidikan di Kabupaten Sorong,” katanya.

 Terkait dengan seminar pendidikan yang dilaksanakan barusan kemarin, ia meminta kepada pengawas maupun bidang yang menangani pendidikan yang mendasar ini terutama bidang-bidang untuk membuat kajian. Kira-kira apa yang bisa kita laksanakan dengan keberadaan daerah-daerah yang terisolir, terdepan dan tertinggal, ini perlu menjadi suatu perhatian kita.

 Lanjutnya, hasil kelulusan pada semua sekolah yang sangat menentukan keberadaan guru yang bekerja di lapangan. Ini menjadi dasar implementasi pendidikan yang ada pada setiap  daerah 3T( terdepan, terisolir dan tertinggal).

Begitu pula dengan program SM3T dari pemerintah pusat akan membantu tugas-tugas guru di lapangan, khususnya kepada para guru yang berada di wilayah 3T.”Jadi dari pemerintah pusat sudah memberi dukungan jangan sampai lepas begitu saja, tapi lebih diarahkan secara bersama sehingga keberadaannya juga untuk sama-sama hadir di tengah masyarakat,”pintanya.

Keberadaan SM3T untuk mengetahui secara komprehensif bagaimana layanan kegiatan proses belajar mengajar menuju suatu perubahan atau kualitas mutu pendidikan itu sendiri.

 “Yang menjadi permasalahan terkadang orangtua murid minta agar anaknya dilluluskan. Padahal yang sebenarnya belum tentu lulus karena nilainya apa sesuai persyaratan yang diharapkan,” tegasnya.

Pemahaman masyarakat kita yang kadang-kadang harus lulus, tapi yang harus diperhatikan apakah yang diseleksikan itu apa lulus atau tidak. Hal seperti ini, kata Suka Hardjono, perlu adanya suatu pembinaan terhadap orangtua/ wali murid kita, sehingga dengan demikian pemahaman tentang kualitas, kuantitas daripada hasil yang dicapai dari yang ada di sekolah-sekolah.

Ia berharap bagaimana kualitas pada semua sekolah agar bisa meningkat. “Bukan berarti peserta banyak dengan tingkat kelulusannya banyak, tapi kualitasnya sangat rendah, dan hal ini harus dikaji secara baik,”imbaunya.(rim/Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses