Lensapapua – Sejak Bupati Sorong menakhodai daerah ini, sejak ia menjabat sebagai kepala daerah salah satu yang mendapat perhatian adalah masalah penataan sistem pemerintahan.
Contoh kongkritnya, dulu Kabupaten Sorong baru memiliki 19 distrik (kecamatan) sekarang dengan adanya pemekaran distrik baru sehingga wilayah ini telah memiliki 33 distrik, dengan jumlah kelurahan yang sebelumnya ada 18 kelurahan menjadi 26 kelurahan serta 248 kampung (desa) semuanya sudah definitif. Bahkan ada lagi wilayah baru yang akan disiapkan untuk kembali dimekarkan, ujar Kepala Suku Tehit Perwakilan Kabupaten Sorong Adrianus Maga, Sabtu (10/10).
“Saya bangga figur (sosok) seorang Bupati Stepanus Malak. Karena beliau (Stepanus Malak) kita katakan sebagai putra terbaik Papua. Hal ini ditandai dengan pemberian anugerah Bintang Jasa Utama dari Presiden RI di Istana Negara Jakarta pada 13 Agustus 2015 lalu, dan beliau juga mendapat kehormatan untuk mengikuti upacara bendera 17 Agustus bersama pimpinan daerah lainnya,”ucap Adrianus.
Lanjutnya, Bupati Stepanus Malak merupakan figur aset dari Pemerintah Republik Indonesia, merupakan putra asal Papua yang mendiami di kawasan wilayah timur Indonesia.
Ia (Bupati Sorong)merancang dalam mekanisme sistem pemerintahan, ya bisa kita katakan berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Mengapa demikian, kata Adrianus, “artinya Bupati Sorong menempatkan dalam jabatan birokrasi tanpa memandang pejabat itu asalnya dari mana maupun latar belakangnya apa, tapi penempatan posisi jabatan di berbagai SKPD dilakukannya secara merata.
Kita lihat contoh nyatanya baik dari lurah hingga menjabat sebagai pimpinan SKPD pada badan atau dinas yang ada dari perwakilan semua suku yang bertugas di Kabupaten Sorong ini semuanya diberlakukan sama,”aku Adrianus.
Dengan situasi kondisi yang sangat harmonis seperti ini, sehingga pemerintahan yang ada di wilayah ini berjalan tertib dan aman. Dan pemerintahan yang ada di Kabupaten Sorong, ia ( Bupati Stepanus Malak) lakukan dengan penuh kasih.
“Tidak sedikit jumlah PNS yang bertugas di daerah ini, Bupati Sorong menaruh perhatian yang begitu besar untuk mengikuti program pendidikan S3 (doktor) yang belum lama ini hampir lebih kurang 11 orang telah diwisuda. Termasuk kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sorong, dimana setiap tahunnya dikirim PNS untuk mengikuti program pascasarjana dari beberapa disiplin ilmu,” urai Adrinus.
Begitu pula PNS yang melanjutkan pendidikan S1 (strata satu) diberi kesempatan yang sama pula untuk menyesaikan pendidikan dalam rangka untuk meningkatkan SDM aparaturnya.
Bisa kita katakan pak Stepanus Malak adalah pribadi yang memiliki integritas tinggi bertaraf nasional dalam upaya memajukan daerah dari berbagai bidang yang ada.
“Jadi intinya, doktor bukan hanya di atas kertas, tapi dibuktikannya lewat implementasi langsung di lapangan demi memberi pelayanan bagi kepentingan masyarakat umum,”tambahnya. (rim/Red)