Lensapapua– Sesuai dengan PP 71 tahun 2010, kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) sistim Akuntansi berbasis Akrual dengan Aplikasi SIMDA keuangan versi 2.7 harus disosialisasikan pada seluruh pimpinan SKPD,PPK dan bendahara pengeluaran,karena pengaplikasiannya sudah harus dilaksanakan pada awal tahun 2015, kata Wakil Bupati Sorong Suko Hardjono, S,Sos.M,Si. Usai penutupan Bimtek, Jumat (31/10).
Suko menjelaskan, pentingnya hal ini dilakukan karena akan menghasilkan manfaat yang sangat besar bagi para pimpinan SKPD, PPK dan bendahara pengeluaran karena kita sudah diharuskan menggunakan sistim ini pada awal tahun 2015 mendatang, dengan harapan semua materi atau ilmu yang disampaikan oleh tim dari BPKP pusat maupun BPKP perwakilan provinsi Papua Barat, dapat diserap bahkan kelak harus dapat diimplementasikan dalam kinerjanya masing-masing, disamping itu juga sangat penting sekali agar predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) yang sudah kita raih, dapat kita pertahankan, tegas Suko.
Untuk itulah kita harus berkomitmen, melalui kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan sejak awal tahun 2014 seperti Bimtek, diskusi, lokakarya dan lain sebagainya, para peserta harus dapat memahami dan harus dapat mengimplementasikan semua ilmu yang sudah didapat, karena jangan sampai antara pimpinan SKPD dengan bendahara terjadi ketidak sinkronan, jika hal seperti ini sampai terjadi, maka bendahara tersebut akan mengalami masalah, tegas Suko.
Suko menambahkan, jika sistim Akuntasi berbasis Akrual ini pada awal penerapannya dianggab masih kurang, maka kita akan antisipasi, evaluasi dengan melakukan Bimtek-Bimtek yang berkesinambungan yang tentunya harus terus diikuti dengan baik, dengan harapan tahun 2015 pengimplementasiannya bisa lebih baik lagi, katanya.
Seperti contoh penyampaian kepala BPKAD Kabupaten Sorong yang menyatakan akan memberangkatkan para pimpinan SKPD maupun para PPK dan bendahara untuk melakukan Bimtek diluar daerah Sorong, disamping sebagai sebuah motivasi atau sebagai penyemangat, namun kami berharap agar hal ini jangan lah dijadikan sebagai sebuah kegiatan yang terkesan memfoya-foyakan anggaran, sehingga ilmu yang didapat tersebut menjadi mubazir, dan anggaran yang dikeluarkan untuk itu juga cukup besar sekali, terang Suko.
Ketika insan Pers menyinggung tentang pelaksanaan kegiatan Bimtek ini yang digelar di Kota Sorong, Wakil Bupati menegaskan bahwa “karena kita mengudang narasumber dari pemerintah pusat” sehingga dianggab perlu ada sarana dan rasarana yang lebih refresentatif, supaya para narasumber tersebut dapat memberikan ilmunya dengan baik dan lebih nyaman, karena untuk saat ini di Kabupaten Sorong meskipun ada gedung atau perhotelan namun dianggab belum begitu refresentatif yang bisa memberikan kenyamanan dengan suasana dingin dan sejuk yang terbuka bagi para tamu-tamu penting dari pusat, meskipun agak sedikit lebih mahal, kata Suko. (Red)