Lensapapua – Kepala Distrik Salawati Adi Bremantyo, M.Si mengatakan, estimasi restribusi yang ada pada ketiga pasar di wilayah kerjanya, yakni pasar Majaran, Majener dan pasar Matawolot hingga September 2014 mencapai Rp 30 juta lebih dari estimasi target semula di tahun 2014 ini sekitar Rp 18 juta, ujarnya di Aimas, Selasa (23/9).
Menurutnya, mengingat lokasi ketiga pasar tersebut cukup jauh dari kantor Dispenda Kabupaten Sorong maka mereka memberi kepercayaan kepada kami untuk mengelola ketiga pasar itu diakuinya cukup besar dan hingga saat ini berjalan baik.
Kesadaran pedagang untuk menyetorkan retribusi pasar dinilainya cukup baik pada semua los pasar yang digunakan.
Memang selama ini para wajib pajak itu langsung melalui petugas (kolektor) yang kemudian disetor ke Dispenda, tapi sejak dua tahun lalu semuanya langsung diserahkan ke persepsi diarahkan bisa disetor ke Kantor Kas Bank Papua di Salawati, akunya.
“Para wajib pajak PBB di Distrik Salawati memang kesadaran mereka juga cukup baik dan hampir semuanya sudah melunasi SPPT PBB-nya, tapi yang menjadi sedikit kendala ada wajib pajak yang memiliki lahan di sana yang membuat kesulitan bagi kami dalam proses pembayaran SPPT PBB ,” ungkap Bremantyo.
Dengan adanya kendala tersebut, kami sudah menyampaikan ke Dispenda bahwa sipemilik tanah tidak berada di tempat, dan memang kita sepakat dengan Dispenda SPPT PBB dikembalikan saja. Karena kita sulit untuk mengetahui lokasi tanahnya dimana, dan jika diketahui juga nilainya tak sebanding dengan apa yang telah dilakukan, ucapnya. (rim/Red)