Lensapapua – Data program dari masing-masing SKPD sangat dibutuhkan, dimana dari satuan kerja tersebut mempunyai IKU (Indikator Kinerja Utama) diturunkan menjadi indikator kinerja kegiatan.
Dengan data programnya menyediakan data gender atau dama dengan data terpilah, baik laki-laki dan perempuan dan apapun variabelnya atau apapun karakteristiknya sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing SKPD.
Demikian disampaikan Kabid Analisis dan Penyajian Informasi Gender, Deputi Bidang Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak, FB. Didiek Santosa, di Aimas, Rabu (13/5).
Dalam data terpilah yang mencakup data pelaku, data pembangunan, data penerima manfaat dan data dukung. Harapan kami data terpilah statistik dasar yang ada di BPS, statistik sektoral dan statistik khusus itu muncul.
Jadi yang paling mudah adalah ketika para perencana pengumpul data ke tingkat pengola quisuiner ada laki dan perempuan, tapi pada saat dipublikasi itu kadangkala netral gender tidak perspektif gender itu tidak dipublikasikan.
Harapannya, dalam publikasi muncul lagi data laki dan perempuan, sesuai dengan kebutuhan dari analisis yang ingin didapatkan, katanya.
Kita hal ini akan mendukung terkait dengan Inpres Nomor 9 tahun 2000 dan Kepmendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan Gender di Daerah, melalui percepatan PPRG (perencanaan penganggaran yang responsif gender).
Kita perlu memberikan kesadaran tentang perspektif gender semua harus bersinergi. Artinya, minimal kita dari SKPD yang menyusun persediaan data itu tahu skala prioritas apa yang harus dilakukan, ujar Didiek.
Skala prioritas perencanaan atau intervensi apa program yang ada di daerahnya. Saya rasa selama datanya valid tidak perlu untuk coret-mencoret, jadi skala prioritas itu penting, katanya.
Bisa saja terjadi coret-mencoret bisa saja karena ketidaktahuan atau mungkin saja ada skala prioritas yang tidak perlu dilakukan.
Ketika ditanya awak media melalui pelatihan gender dan anak ini apakah peserta bisa mengimplementasikannya. Kembali Didiek, menjelaskan, bahwa output dari kegiatan yang kita laksanakan hari ini mereka (peserta) untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan.
Dalam pelatihan ini kita sudah ajarkan bagaimana pengetahuan tentang pengelolaan data yang dimulai mengumpul, mengola, menyajikan, analisis ditambah ketrampilan mengola data data dengan software dan lainnya, dengan harapan bagaimana menambah pemahaman dan ketrampilan.
Outcame dari kegiatan ini, dengan harapan mereka bisa menyiapkan ketersediaan datanya. Termasuk kevalidan data sesuai dengan data yang dibutuhkan, dan dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan perencanaan yang responsif gender, tandas Dediek. (rim/Red)