Lensapapua – Dalam sebuah tubuh organisasi tidak boleh ada dualisme kepemimpinan, Organisasi apapun itu. Tidak boleh, jika hal seperti ini terjadi, maka warga masyarakat yang menjadi anggota organisasi tersebut akan menjadi bimbang dan ragu mau berpihak kearah yang mana.
Pernyataan ini disampaikan ketua Flobamora Papua Barat, Clinton Tallo dihadapan para awak media, saat mengadakan Konferensi pers usai pelantikan pengurus Flobamora kota Sorong yang diselenggarakan di Swissbel Hotel. Sabtu ( 27/03+21 )
Dikatakan Clinton, perlu untuk diketahui, seharusnya dualisme pimpinan di Flobamora kota Sorong tidak perlu terjadi, jika saja kahadiran kami untuk memediasi dua kubu ini, mendapat respon yang baik.
Sebagai sesepuh sekaligus pendiri Flobamora di Papua Barat, beberapa waktu lalu kami datang dan hadir dikota Sorong untuk melakukan mediasi antar dua kubu, antara kubu Safrudin Sabonnama dengan kubu Marthinus L. Mere. Namun mediasi kami tidak membuahkan hasil.
Dan akhirnya walikota Sorong melantik Safrudin Sabonnama, beberapa waktu lalu, sementara Marthinus L. Mere, hari ini Sabtu ( 27/03-21 ) secara resmi dilantik oleh Abis Ulu. Salah satu sesepuh orang Flobamora. Beber Clinton.
Lanjut dikatakan Clinton, sebagai ketua terpilih, mau tidak mau, saya harus bisa memutuskan salah satu yang mana yang harus dipilih, demi Flobamora kedepan. Supaya tidak ada perpecahan didalam/ diantara sesama warga Flobamora yang cukup besar ini. Tegas Clinton.
Kami berharap, usai acara pelantikan ini, kami akan kembali mencoba menyatukan dua kubu ini, karena saya tidak mau ada perpecahan dalam Ikatan Flobamora yang kami cintai ini. Pungkas Clinton. Red