Lensapapua – Asisten Deputi Urusan Penjaminan dan Pasar Modal, Kementerian Koperasi dan UKM Willem H. Pasaribu menyatakan, penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) secara nasional tahun 2017 ini sebesar Rp 110 triliun.
Kegiatan sosialisasi KUR yang dilaksanakan pada hari ini bekerja sama dengan Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Sorong, dimana kredit ini adalah suatu upaya untuk mendukung usaha kecil, mikro dan menengah mengakses sumber pembiayaan,
ujarnya di Sorong, Rabu (15/11).
Dengan demikian yang kita harapkan nanti pengembangan usaha yang memerlukan penambahan modal usaha tersedia melalui skema KUR tersebut, bebernya.
Dana sebesar itu, sambung Willem Pasaribu tentu akan disediakan oleh bank-bank penyalur, termasuk lembaga keuangan bukan bank maupun koperasi sebagai penyalur.
Hal ini memang jauh lebih berkembang dari target-target dari tahun sebelumnya, seperti tahun 2014 misalnya targetnya Rp 40 triliun. Namun, di zaman Pemerintahan Joko Widodo kredit tersebut ada peningkatan supaya sumber pembiayaan UKM ini, jelasnya.
Dengan peningkatan target ini maka harus diambil berbagai upaya agar bagaimana pencapaian target ini bisa dilakukan. Langkah-langkah yang diambil pemerintah adalah menambah penyalur usaha kredit rakyat ini.
Demikian perusahaan penjamin juga ditambah. “Jadi bukan bank lagi sebagai penyalur KUR, tapi lembaga yang bukan bank-pun boleh untuk menyalurkannya,”sebut Willem Pasaribu.
Syarat dan kentuan untuk menyalurkan KUR ini, yakni dia harus berkinerja baik, dan untuk bank-bank dan lembaga keuangan bukan bank menentukan apakah dia berkinerja baik dan sehat usahanya, lanjut Willem Pasaribu itu adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk koperasi yang menyatakan dia berkinerja baik dan sehat itu ditentukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu dia harus bisa melakukan kerja sama penyalur KUR ini dengan perusahaan penjamin, tutupnya. (rim/red)