Lensapapua – Pemerintah Kabupaten Sorong, melalui Dinas Perhubkominfo memfasilitasi kegiatan bantuan pembangunan gereja di Kampung Dulbatan Distrik Salawati Selatan, yakni berupa alat transportasi laut, yaitu KM Sinar Aimas. Demikian disampaikan Kepala Dishubkominfo Ir. Natanael, M.Si, di Aimas, Jum’at (18/9).
Kapal Motor Sinar Aimas, kata Natanael, merupakan pengadaan dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2013. Kapal yang telah disediakan oleh Dishubkominfo, yakni KM. Sinar Aimas, dengan ABK (anak buah kapal) sebanyak 3 orang, dan ditambah satu personil staf dari Bidang Perhubungan Darat untuk mendampingi ketiga ABK dalam mengawal material pembangunan gereja tersebut.
Kapal tersebut, kata Natanael sudah diberangkatkan pada 16 September lalu, dan diharapkan pada sore atau malam harinya sudah tiba di Kampung Dulbatan Distrik Salawati Selatan, dengan jarak kurang lebih 30 mile laut Sorong.
Sementara bantuan material lainnya, yakni dari Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah setempat, berupasemen 50 zak, batu bata 500 buah, beras 6 zak, paku 10 kilogram, genset, alkon masing-masing satu unit. Termasuk bantuan 12 tenaga kerja untuk menyelesaikan jenis kegiatan dimaksud.
Bantuan yang diberikan oleh Kepala BPKAD Dr.Johny Kamuru, SH, M.Si, kata Natanael, bahwa bantuan tersebut semata-mata diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terpencil.
Lokasi pembangunan gereja yang merupakan sasaran bantuan tersebut terletak di Kampung Dulbatan Distrik Salawati Selatan, dan bantuan ini merupakan stimulan untuk mempercepat pembangunan gereja yang ada di perkampungan tersebut.
Dengan demikian diharapkan melalui bantuan ini pembangunan gereja tersebut dapat segera diselesaikan sekaligus difungsikan, sehingga masyarakat dapat beribadah dengan nyaman dan tenang.
Bahkan yang terjadi selama ini masyarakat membangun gereja tersebut secara swadaya dengan keterlibatan dan partisipasi masyarakat sekitarnya, baik dari sisi material maupun secara fisik.
“Namun sayangnya, yang terjadi selama ini kemampuan keuangan masyarakat sangat terbatas, dimana pekerjaan mereka hanya sebagai petani dan nelayan, sehingga pembangunan gereja menjadi tersendat-sendat. Tapi dengan adanya bantuan ini tentu masyarakat akan memberikan respon yang sangat positif, karena mereka sangat membutuhkan terselesaikannya gereja tersebut dengan cepat,”aku Natanael. (rim/Red)