Lensapapua– Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Warsamson Distrik Makbon Kabupaten Sorong, maupun PLTA lainnya, merupakan solusi untuk menekan biaya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) Bersubdi.
Penyampaian Nasaruddin, pemrakarsa kegiatan dan juga utusan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIV, itu terkait dengan rapat analisa dampak lingkungan yang merupakan tahap awal yang dilakukan terkait rencana pembangunan PLTA tersebut, disamping ada beberapa tahap lanjutan lainnya.
Dengan adanya PLTA ini, tentunya akan mengurangi pemakaian BBM Bersubsidi. “Dengan demikian, segala pembiayaan operasionalnya bisa dieliminir,” katanya, Selasa (22/10).
PLN Unit Induk Pembangunan XIV yang membawahi 4 provinsi, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara itu, dalam misi tugas utamanya membangun kebutuhan infrastruktur listrik, yang salah satunya PLTA Warsamson.
Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat baik yang ada di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, serta menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar.
Dalam kegiatan ini, kata Nasaruddin, pihaknya melakukan kerjasama dengan Unhas Makassar untuk menyiapkan berbagai dokumen yang terkait dengan analisa dampak lingkungan (Amdal).
Ada beberapa tahapan kegiatan potensial yang menimbulkan dampak di mana tahap prakonstruksi terkait dengan survei dan penentuan lokasi, pembebasan lahan, relokasi penduduk, sedangkan tahap konstruksi, yakni mobilisasi tenaga kerja konstruksi, mobilisasi peralatan dan material, pembuatan jalan akses dan relokasi jalan.
Sementara untuk tahap operasional terkait dengan masalah operasional bendungan dan waterway, operasional powerhouse. (Rim/Red)