Lensapapua– Asisten II Setda Kabupaten Sorong, H.A.Gani Malapi S,Sos.MM.Menyampaikan kesan dan pesannya saat mengikuti kontingen peserta Pekan Tani Nasional (Penas) yang dilaksanakan di Malang Jawa Timur beberap waktu lalu. Katanya. Selasa 19/8.
Gani mengakui,bahwa dirinya tidak menyangka kalau anggaran yang disiapkan untuk peserta Penas tersebut,bisa sisa. Sementara peserta Penas tersebut begitu menderita karena harus tidur dibandara,karena untuk menghemat pengeluaran,terpaksa peserta keluar dari hotel sehari sebelum kembali ke Sorong. Ujarnya.
Sebagai seorang Asisten dan sebagai peserta Penas yang telah dua kali mengikuti kegiatan Penas yakni ketika kegiatan Penas dilaksanakan di Kalimantan,dan yang kedua yaitu yang dilaksanakan di kota Malang beberapa waktu lalu,Akan tetapi kota Malang yang begitu bagus dengan sejumlah objek-objek wisatanya tidak bisa dikunjungi peserta Penas kita. Ujarnya.
Lanjutnya, sebagai Asisten yang memiliki kapasitas Ia merasa berdosa,karena berkunjung sendiri ke Makam bung Karno malam hari usai bubar dari lapangan,Yang saya harapkan dari seluruh peserta,kalau tidak berkunjung ke Makam bung Karno, paling tidak mereka bisa berkunjung ke pembangkit listrik tenaga uap yang dekat didaerah itu.Itu pun tidak pernah mereka lakukan.Sementara anggaran masih ada sisa kurang lebih Rp 29 Juta.Beber Gani.
Namun ada kesan yang saya rasakan sehari sebelum kembali ke Sorong,Yakni saya bisa menikmati hotel dan mobil yang disewakan untuk Bupati Sorong selama 3 hari,akan tetapi Bupati hanya 2 hari saja di kota Malang,Usai menerima penghargaan Bupati langsung pulang ke Sorong,Sehingga sisa 1 hari lagi sewa hotel dan mobil tersebut saya pakai sampai saya sendiri lupa tas saya ketinggalan dalam mobil tersebut. Tetapi karena orang Malang memang jujur akhirnya tas tersebut diamankan padahal didalam tas tersebut ada uang,ada ATM dan handpone. Beberapa jam kemudian tas itu dikembalikan kepada saya. Terangnya.
Sementara kepala dinas Pertanian tanaman pangan dan holtikultura tidur berdesak-desakan dengan menggunakan tikar,dan kepala-kepala dinas ini tidak bergabung dengan anggotanya, mereka malah menggunakan biaya sendiri. Jelasnya.
Oleh karena itu saya minta kepada wakil Bupati, karena Rp 90.Juta/SKPD yang membiayai, apa salahnya bila dinas Pertanian,dinas Kehutanan, dinas Peternakan dan dinas Perkebunan diprimadonakan. Kedepan mungkin bisa dianggarkan yang lebih memadai,karena Penas berikutnya ini di Aceh tentu terlalu jauh dan perlu anggaran yang lebih. Pungkas Gani. (Red)