Keny Baldus : Pembangunan 7 Dermaga & 3 Kapal Penyeberangan Menggunakan Dana Otsus dan Dana DAK

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong, Keny Baldus, saat menyampaikan laporannya. Sabtu (29/12- 24)

Lensapapua – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong, Keny Baldus, mengungkapkan progres pembangunan infrastruktur transportasi laut yang menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sejak tahun 2022 lalu.

 

Dalam pernyataannya saat peresmian 7 dermaga dan 3 kapal penyeberangan di Dermaga Klalin Aimas,  ia menjelaskan bahwa saat ini telah dibangun tujuh dermaga baru, serta tiga kapal penyeberangan yang sudah mulai beroperasi hari ini dengan rute rute yang sudah ditentukan, terangnya Sabtu (28/12-24)

 

“Pembangunan ini bertujuan untuk mendukung aksesibilitas dan konektivitas masyarakat, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Semua ini dibiayai melalui dana Otsus dan DAK,” ujar Keny Baldus.

Keny Baldus saat memberikan penjelasan

Lanjut dikatakan Baldus, Pengoperasian kapal penyeberangan juga dibiayai dengan dana Otsus sebesar 1 persen.

 

Yang lebih membanggakan, seluruh kru kapal, termasuk Anak Buah Kapal (ABK), merupakan putra-putra Orang Asli Papua (OAP) yang telah bersertifikat, tegasnya

 

Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberdayakan sumber daya manusia lokal sekaligus meningkatkan kualitas layanan transportasi laut.

 

“Semua ABK yang bertugas adalah putra OAP yang sudah bersertifikat. Ini menjadi langkah konkret dalam memberdayakan masyarakat lokal, sekaligus memastikan standar keselamatan dan kualitas pelayanan tetap terjaga,” tambahnya.

 

Pembangunan dermaga dan pengoperasian kapal ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta mendukung perekonomian daerah, khususnya di Kabupaten Sorong. Upaya ini juga selaras dengan visi pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan di Papua Barat Daya.

 

Pemerintah Kabupaten Sorong terus berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur transportasi sebagai bagian dari upaya mendorong kemajuan wilayah, dengan tetap mengutamakan keberpihakan kepada masyarakat asli Papua. Red

Exit mobile version