Lensapapua – Sebenarnya ada apa di balik itu? Sampai-sampai Pemkab Sorong sekarang ini, melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat harus mendatangkan narasumber dari Bali.
Ternyata, ada maksud yang tersirat yang patut kita usut dan kupas lebih jauh. Simak laporan selengkapnya.
Kabid Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bali, Ida Bagus Adi Laksana kepada sejumlah media di Aimas, Kabupaten Sorong, Jumat (4/10-2024) menuturkan, sungguh bahagia dan kehormatan bagi kami.
Karena diusianya sampai memasuki 41 tahun ini, baru pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Papua, ujar Ida Bagus dengan rasa sangat terharu sekali dengan penyambutan begitu akrab dari Pemda Kabupaten Sorong.
Apalagi tadi, kami juga diberi kehormatan berupa pemasangan mahkota. Ini merupakan hal baru dialami bagi dirinya dan satu rekan kerjanya.
Ditambah lagi mendengarkan alunan musik dan lagu ’Tanah Papua’ luar biasa merinding mendengarnya, ucap dia sesuatu yang sangat berkesan.
Lebih lanjut, kata dia, sebenarnya semua daerah punya keunggulan tersendiri. Kita tidak usah meniru ke yang lain.
“Jadi, yang diperlukan dalam sebuah destinasi itu apa yang unik. Atau apa yang beda dari yang lain dimiliki daerah ini (Kabupaten Sorong),” sebutnya.
“Ada unit yang membedakan autentik bukan tiruan. Selain itu, adanya aksesibitas dan soal aksesibitas di sini perlu peran pemerintah setempat,”jelas dia.
“Bagaimanapun hebatnya distinasi pariwisata kalau tidak ada dukungan dan peran serta Pemda setempat, tentu tak akan bisa berkembang,”imbuh Ida Bagus.
“Untuk pengembangan suatu destinasi pariwisata perlu komitmen masyarakat. Jika, tidak ada komitmen dari masyarakat, maka seberapa besarpun bantuan dan dukungan pemerintah tidak akan bisa berkembang,”ingat dia lagi.
Bagi kami di Bali, pariwisata menjadi salah satu bagian penting dan menjadi makanan sehari-sehari. Karena peningkatan pendapatan masyarakat di Pulau Dewata ini umumnya, salah satu sumber utamanya berasal dari bidang pariwisata.
Jadi, kehidupan masyarakat Bali secara tidak langsung itu hampir sekitar 80 persen bersumber dari pariwisata.
“Kita di sana (Bali) selalu upayakan sesuatu yang indah itu harus selalu indah. Terutama, dalam suatu tata pesona ada yang namanya aman, nyaman, tertib, sejuk bagi para pelancong atau pengunjung untuk menikmatinya, dan itu hal yang paling penting kita lakukan,”pungkasnya.(rim/red)