BPK-P Papua Barat Apresiasi Bimtek FMIS Bagi PPK dan Bendahara Pemkab Sorong

banner 120x600
banner 468x60
Ahmad, Nofriansah. Kepala BPK-P Papua Barat (baju putih)

Lensapapua – Kepala BPKP Perwakilan Papua Barat, diwakili Ahmat Nofrisyah menuturkan, Kepala BPKP sangat menaruh apresiasi atas inisiatif Pemkab Sorong, khususnya dari BPKAD untuk menyelenggarakan kegiatan Bimtek implementasi Financial Management Information Sistem (FMIS) bagi bendahara dan PPK yang ada di lingkungan di daerah ini, dalam rangka meningkatkan kualitas dari pertanggungjawaban keuangan daerah.

 

banner 325x300

Hal itu disampaikan Ahmat, saat memberikan sambutan pada kegiatan Bimtek penatausahaan keuangan daerah bagi pejabat penatausahaan keuangan dan bendahara pengeluaran di lingkungan Pemda Kabupaten Sorong, melalui Aplikasi SIMDA- Next Generation (NG) Financial Management Information System (FMIS) tahun 2023, diikuti 300 peserta, berlangsung, Selasa (21/2-2023) di Aimas Convention Center.

 

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pemda wajib menyusun laporan keuangan untuk mempertanggungjawabkan keuangan daerah dalam rangka terwujudnya good governance and clean governance dalam penyelenggaraan otonomi daerah.

Ahmad Nofriansyah

Untuk menghasilkan laporan keuangan tersebut, diperlukan suatu sistem yang dapat diandalkan. Suatu sistem yang mampu mengola data input dan menghasilkan informasi berupa output yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan, jelas Ahmat mengutip sambutan Kepala BPKP Perwakilan Papua Barat.

 

BPKP telah memberikan respons positif terhadap hal ini. Negara menyusun terhadap suatu program aplikasi yang dapat digunakan oleh Pemda dalam rangka pengelolaan keuangan daerah, yaitu SIMDA, yang telah dikembangkan oleh BPKP sejak tahun 2003 hingga saat ini, akunya.

 

Selanjutnya, merespons terbitnya Perpres Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Eektronik. Kebutuhan data pembangunan, keuangan dan kerja daerah tingkat nasional untuk keperluan pengambilan keputusan dan kebijakan pengawasan nasional dan kebutuhan data nasional yang memerlukan pentingnya integrasi konektivitas antar aplikasi dan antar unit organisasi.

Maka, aplikasi SIMDA yang saat ini digunakan perlu disiapkan, baik dari sisi teknologi maupun regulasi. Pengembangan SIMDA menjadi sistem manajemen keuangan daerah atau FMIS-pun dilakukan agar BPKP dapat berperan dalam kualitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.

 

Dan, antar aplikasi SIMDA terus relevansi dengan perkembangan zaman. SIMDA Next Generation Financial Magement Information Sistem merupakan basis yang sama dengan SIMDA keuangan, yang dulu kita pernah gunakan.

 

Namun, dulu memiliki fleksibelitas dalam akses karena sekarang  menjadi aplikasi web best. Pada pengembangan SIMDA periode 2020 sampai 2025 BPKP mengembangkan beberapa inovasi.

Di antaranya  SIMDA-NG yang merupakan  sistem informasi kinerja dan keuangan terintegrasi yang berbasis web. Lalu, ada SIMDA CACM (Continuous Auditing dan Contimuous Monitoring) pada Pemda.

 

“Di mana, grand design CACM ini  mengidentifikasi program yang paling berisiko, sehingga monitoring tidak dilakukan secara sampling,”beber Ahmat. Melainkan keseluruhan  kegiatan tersebut,  secara terus –menerus, dan lebih banyak BPKP akan  membangun data ward house dan dashboard CACM nasional, guna mendukung pengawasan lebih memadai dan berkualitas,” tuturnya. (rim/red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.