BNPB : MANOKWARI RESIKO BENCANA.

Dian
banner 120x600
banner 468x60
Kepala seksi penerapan rencana siaga BNPB RI pusat, Dian Andry Sari, S.si.,S.Pd, saat memberikan pemaparan materi.

MANOKWARI, — Kepala seksi penerapan rencana siaga BNPB RI pusat, Dian Andry Sari, S.si.,S.Pd, saat memberikan pemaparan materi dalam pertemuan initial planning conference (CDC/IPC) menghadapi ancaman bencana gempa bumi Tsunami di Kabupaten Manokwari Provinsi Papuw Barat, dihadapan 32 peserta dari setiap perwakilan stake holder terkait di jajaran organisasi Pemda, OPD, SAR dan Masyarakat, bertempat di Aula gedung rapat kantor Bupati, Jumat (10/11/2017) menyatakan, dalam RPJMN BNPB RI ditetapkan pada tahun 2015-2019 terdapat 136 kabupaten/kota yang terletak di pusat-pusat pertumbuhan dengan indeks risiko tinggi bencana.

Data BNPB menyebutkan, 136 kabupaten/kota tersebut terdiri dari, Papua / Papua Barat 10 kabupaten/kota, Jawa Bali 36 kabupaten/kota, Kalimantan 18 kabupaten/kota, Maluku 12 kabupaten/kota, Nusa Tenggara 15 kabupaten/kota, Sulawesi 24 kabupaten/kota dan Sumatera 21 kabupaten/kota, yang didalamnya juga adalah Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat

banner 325x300

Sehingga setiap wilayah ini menjadi wilayah prioritas penurunan indeks risiko bencana nasional. Disadari bahwa peningkatan perekonomian nasional dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan terkendala dengan ancaman bencana.

“Perintah Presiden sampai akhir 2019, di 136 daerah itu harus menurun risikonya sampai dengan kategori aman. Kita berupaya keras sampai dengan 2019, risiko bencana turun 30 persen,” ucap Dian.

Menurutnya, penanggulangan bencana memiliki tiga strategi yakni, pertama, peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Kedua, penurunan tingkat kerentanan bencana. Ketiga, strategi internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di pusat dan daerah.

Senada diungkapkan Sekda Kabupaten Manokwari F.M.Lalenoh mengatakan, wilayah kabupaten Manokwari sendiri dengan kondisi geografis, geologis, hidrologis, sosiologis dan demografisnya yang khas menjadikan kabupaten manokwari sangat rentan dan rawan terhadap ancaman bencana, baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia. Bencana dalam bentuk apapun dapat terjadi kapan saja, tanpa didahului oleh peringatan dan secara mendadak.

” berdasarkan data indeks resiko bencana (IRBI) tahun 2013, Kabupaten Manokwari termasuk dalam kelas resiko tinggi dengan skor 2015, atau Manokwari kini berada diurutan pertama dari 11 Kabupaten/ kota di Provinsi Papua Barat dari skala nasional yang telah ditetapkan, “Ujar Lalenoh.

Selain itu,  Posisi wilayah Provinsi Papua Barat yang terletak di 3 lempeng tektonik aktif menyebabkan Provinsi Papua Barat merupakan wilayah yang secara berkala dapat terkena bencana alam berupa gempa bumi atau tsunami.

” Diwilayah Papua barat dan sekitarnya terdapat banyak segmen patahan yang menyebar di Nabire dengan struktur geologi sesar normal maupun sesar naik. Dimana ini dapat menyebabkan gempa bermagnitude 5-7 SR dengan sumber gempa dangkal (‹ 33km) sehingga itulah yang membuat manokwari rentan dan berpotensi besar menyebabkan bencana, “Jelasnya.

Lalenoh berharap, dengan telah adanya rapat dan pembahasan akan renkon simulasi kesiapsiagaan dan hal – hal terkait tentang upaya penekanan dan meminimalisir ancaman darurat gempa bumi dan tsunami diharapkan dapat menjadi perhatian semua pihak instansi teknis khususnya dalam upaya pengelolaan tanggap menguji merespon dalam menghadapi dan penanganan pasca bencana gempa bumi dan tsunami. (ian)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.